ChanelMuslim.com – Menteri Agama , Lukman Hakim Saifuddin menyerahkan sertifikat ISO kepada Klinik Hemodialisis Muslimat NU Cipta Husada 1. Pasalnya Klinik ini telah memperoleh ISO 9001:2008. Bahkan karena yang pertama memperoleh ISO tersebut, klinik ini juga diganjar Rekor MURI.
Hal itu, menurut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menunjukan kualitas mutu layanan yang semakin meningkat dan telah memenuhi standar baku bertaraf internasional.
“Mutu merupakan kunci eksitensi yang menunjukan kualitas pelayanan,” demikian dikatakan Menag saat memberikan sambutan pada acara penyerahan sertifikat ISO 9001:2008 sekaligus pemecahan rekor MURI kepada klinik hemodialisis Muslimat NU Cipta Husadah 1 yang memperoleh ISO 9001:2008, di Jakarta, Minggu (10/01). Hadir dalam kesempatan ini, Ibu Trisna Willy, Pengasuh Ponpes Tebu Ireng KH. Solahudin Wahid, Ketua Yayasan Kesejahterahaan Muslimat NU (YKMNU) Farida Salahuddin, serta dr. Umar Wahid.
Menag mengapresiasi YKMNU yang telah mampu menjaga warisan pendahulu, bahkan mampu mengembangkan serta meningkatkan sesuai konteks kebutuhan masyarakat saat ini.
“Bentuk syukur kita adalah bagaimana kita tidak hanya mampu menjaga dan memilihara saja, namun juga mampu mengembangkan atau meningkatkan yang ada ke arah yang jauh lebih baik,” tegasnya
Menag bangga, Muslimat NU melalui YKMNU mampu mengelola peninggalan K.H. Saifuddin Zuhri dengan baik dan bermanfaat bagi umat dalam bidang kesehatan. Menag sebagai keluarga sangat bersyukur bahwa peninggalan ayahandanya dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia.
“Ini merupakan penghormatan yang luar biasa,” katanya.
Klinik hemodialisis merupakan pemberian ayahanda Menag, Prof. K.H. Saifuddin Zuhri pada tanggal 19 Nov 1965. Pemberian itu merupakan wujud pengabdian mantan Menteri Agama ini kepada masyarakat Indonesia sekaligus dalam rangka memperingati 40 tahun Hari Lahir Nahdatul Ulama saat itu.
Menag bercerita, Muslimat di matanya bukan organisasi baru. Sebab, Lukman Hakim kecil sudah mengenal Muslimat melalui ibundanya yang seorang aktifis Muslimat NU. Bahkan, sejak masih dalam rahim, Menag sudah mengikuti segala aktifitas ibundanya. “
Saya sudah kaya akan hal-hal tentang Muslimat,” katanya disambung tawa hadirin.
Menurut Menag, Muslimat NU merupakan organisasi perempuan terbesar serta memiliki akar keanggotaan di mana-mana. Muslimat NU juga mempunyai program nyata di tengah-tengah masyarakat, seperti program pendidikan, program kesehatan, dan lainnya.
Sebelumnya, Ketua YKMNU Farida Salahudin menjelaskan klinik ini sebelumnya merupakan klinik bersalin. Sebelumnya, banyak sekali perempuan yang melahirkan di klinik yang tanahnya merupakan wakaf dari Prof. KH Syaifuddin Zuhri.
Namun, seiring suksesnya program KB, jumlah pasien semakin menurun hingga diputuskan untuk mengubah fungsi klinik menjadi klinik hemodialisis Muslimat NU Cipta Husada.
“Kita menyediakan gedung dan tanahnya sedangkan mereka menyediakan alat-alatnya,” kata Farida. (jwt/kemenag)