ChanelMuslim.com- Tampaknya Allah swt. sedang menguji hambaNya yang mulia, Ustaz Abdul Somad. Baru hitungan pekan kasus penolakan ormas Bali terhadap beliau,
pekan ini giliran Hongkong yang termakan isu murahan tentang dai asal Riau ini.
Sejatinya, sejak Ahad hingga Selasa (26/12), warga Indonesia yang bermukim di Hongkong sedang antusiasnya menyimak ceramah dan kajian Islam oleh Ustdaz Abdul Somad. Selama tiga hari itu, Ustaz lulusan Universitas Al-Azhar Kairo ini memang direncananakan mengisi berbagai kajian di sana.
Namun, Allah berkehendak lain. Entah datang dari mana isu murahan yang diperoleh pihak imigrasi Hongkong, pada Sabtu (23/12), Ustaz Somad dilarang masuk Hongkong dan dipulangkan kembali ke Riau, Indonesia.
Seperti dituturkan Ustaz Abdul Somad dalam liputan Tv-One, setibanya di Bandara Hongkong pada Sabtu, ia langsung dipisahkan oleh rombongan yang mengantarnya.
Ustaz Somad dibawa ke ruangan khusus di bandara untuk dilakukan pemeriksaan. Selain melakukan interogasi, pihak keamanan bandara pun memeriksa dokumen yang saat itu dibawa Ustaz Somad. Mulai dari isi dompet yang berisi kartu nama, hingga secarik kertas yang merupakan permohonan doa dari pihak panitia penyelenggara pengajian di Hongkong.
Berbagai hal ditanyakan, mulai dari tujuan kedatangan, latar belakang keluarga, hingga penjelasan tentang sebuah logo bintang di sebuah kartu nama Ustaz Somad yang sebenarnya logo persatuan pelajar Muslim Indonesia.
Ustaz Somad pun menjelaskan bahwa ia seorang ilmuwan muslim yang ingin menyampaikan kajian tentang Islam.
“I am a scholar muslim, and I am a lecturer,” begitu kira-kira yang diucapkan Ustaz Somad kepada pihak keamanan.
Akhirnya, masih dalam kebingungan, Ustaz Somad menanyakan kenapa ia diperlakukan seperti itu. Tapi, pihak keamanan, masih menurut Ustaz Somad, tidak dapat menjelaskan.
“Saya menduga mereka termakan isu terorisme,” jelas Ustaz Somad saat tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim, Riau, Ahad (24/12).
Seperti diketahui, jumlah WNI di Hongkong tergolong banyak, mencapai ratusan ribu orang. Sebagian besar berkerja sebagai tenaga kerja buruh di berbagai sektor, termasuk asisten rumah tangga.
Karena Hongkong tergolong negara yang bagus dalam memperlakukan tenaga kerja asing, termasuk hak libur dan beraktivitas, tidak heran jika WNI di sana biasa memanfaatkan momen libur itu untuk kegiatan yang positif, termasuk pengajian. (mh)