ChanelMuslim.com – Sosok Saliman, sosok paruh baya ini menjadi bukti bahwa umur tidak menjadi halangan untuk menyempurnakan rukun islam yang kelima. Meski usia Saliman sudah memasuki 82 tahun, jamaah haji asal Cilacap dari kloter 3 Embarkasi Solo (SOC) ini masih bersemangat untuk melaksanakan ibadah haji.
Seperti dilaporkan Tim Media Center Haji (MCH) yang berhasil menemui Pria asal Dusun Sikanco, Nusawungu, Cilacap ini sesaat setelah tiba di Hotel Anwaar Alzahra, Madinah, Sabtu (22/08). Rasa lelah jelas tergambar dari raut mukanya, namun tidak mengurangi rasa bahagianya. Tanpa mengenakan alas kaki, Saliman memilih duduk sebentar di kursi ruang tunggu di depan receptionis. Sementara jamaah lainnya sibuk membawa barang ke kamar dan kemudian pergi lagi ke Masjid Nabawi. Tas yang dibawanya juga masih tergeletak di depan tempatnya duduk melepas lelah.
“Alhamdulillah, saya merasa lega bisa sampai di Tanah Suci,” aku kakek yang masih aktif bertani dan berdagang ini.
Bagi Saliman, pergi haji sudah diniatkan sejak dahulu. Usia seakan tidak pernah mengundurkan cita-citanya untuk bisa berziarah di dua Kota Suci. Sedikit demi sedikit, uang hasil bertani dan berdagang kendi Saliman sisihkan untuk membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Labbaikallahumma labbaika, Saliman pun berkesempatan pergi ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji.
Namun demikian, perjuangan Saliman tidaklah mudah. Kepada Tim MCH, Saliman mengaku perjalanannya sampai di Madinah tidak semudah yang dibayangkan. Saliman berkisah bahwa seharusnya dia berangkat bersama Kloter Pertama dari embarkasi Solo (SOC).
“Namun karena sakit, akhirnya harus dirujuk dulu ke RS dr Moewardi, Solo dan mendapat perawatan. Selanjutnya nggak jadi diikutkan di kloter satu dan akhirnya digeser ke kloter tiga,” ujar Arlina, petugas kesehatan yang ikut dalam penerbangan.
Meski dalam kondisi kurang sehat, Saliman tetap semangat ingin menjalankan ibadah haji.
“Ini rasanya pega atau sesak di dada. Mudah-mudahan nanti tetap bisa lancar beribadah,” akunya.
Kondisi yang sama juga dialami Sunarto (64), warga Dusun Rawabagus, Danaasri, Nusawungu, Cilacap. Tubuhnya nampak kurus dan terbalut kain sarung dan atasan seragam batik.
“Sesak rasanya (di dada),” ujarnya. Seharusnya Sunarto juga ikut kloter I, namun karena sakit akhirnya digeser ke kloter 3.
Ketua Kloter SOC 3 Suhiryanto Amin mengatakan bahwa sejak dari embarkasi, pihaknya mendapat titipan dua jamaah haji yang sedang sakit.
“Tadi karena kecapekan, maka saat turun dari pesawat harus naik kursi roda,” tuturnya. Total jamaah SOC 3 yang diterbangkan, Jumat, (21/08) kemarin berjumlah 347 jamaah haji dan 5 petugas kloter yang ikut dalam penerbangan dari Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo menuju Bandara Amir Mohammad bin Abdul Azis di Madinah.
Seharusnya kloter SOF 3 membawa 355 jamaah. Namun karena sebagian Visa jamaah belum jadi, maka akhirnya sebagian belum bisa diberangkatkan.
“Tadi ada open seat, kalau nggak salah delapan kursi,” jelasnya.(jwt/kemenagMCH)