DUA siswa SD kepergok polisi lalu lintas mengendarai sepeda motor tanpa helm di Semarang. Yang mengejutkan, ternyata keduanya mengendarai sepeda motor dari Sampang, Madura.
Dua siswa SD berinisial SZ (11 tahun) dan DR (10 tahun) kepergok polisi lalu lintas Tengaran, Kabupaten Semarang, tengah bersepeda motor. Keduanya bersepeda motor tanpa helm dan bercelana pendek.
Setelah diamankan, dua bocil itu mengaku kalau mereka dari Sampang, Madura, dan akan menuju Jakarta. Dengan kata lain, keduanya sudah bersepeda motor sejauh hampir 400 kilometer melintasi dua provinsi.
Mereka ke Jakarta akan menemui teman yang dikenal melalui media sosial. Ketika ditanya bagaimana bisa tahu jalan, dua anak itu menjawab dengan menggunakan Google Maps di ponsel.
Keduanya berangkat dari Sampang pada Hari Ahad (19/11), jam 13.00. Dan kepergok polisi pada Hari Senin keesokan harinya pada jam 07.15.
Mereka menceritakan kalau membawa uang sebesar Rp 105 ribu. “Lima ribu sisa uang jajan, dan seratus ribunya pinjam dari teman,” ungkap DR seperti dilansir detikcom.
Namun, uang yang mereka pegang hanya bersisa sepuluh ribu rupiah. Uang itu mereka belanjakan buat membeli bensin, dan makan selama di perjalanan.
Keduanya bersepeda motor bukan hanya tanpa helm. Tapi juga tanpa membawa surat-surat motor. “Ya nggak bawa apa-apa. Yang penting berangkat ke Jakarta,” cerita SZ.
Pihak polisi akhirnya mengabarkan orang tua kedua anak itu. Para orang tua sangat terkejut karena tak menyangka anak-anak mereka bisa mengendarai sepeda motor sejauh itu. [Mh]