• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, 13 Desember, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Kecintaan KH. Hasyim Asy’ari dan NU terhadap Bangsa Palestina

18/08/2016
in Berita
93
SHARES
712
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

kh-hasyim-asyari-kh-hasyim-ashari

Berbicara kemerdekaan RI, maka kita tidak lepas dari peran besar Nahdlatul Ulama sebagai organisasi muslim terbesar di Indonesia. Kipra lembaga yang didirikan KH. Hasyim Asy’ari ini begitu besar. Bahkan gaungnya terasa hingga Palestina.

Sejarah mencatat, NU adalah lembaga terdepan dalam menggalang kemerdekaan Palestina. Pada tahun 1938, NU mengedarkan seruan kepada berbagai ormas dan Partai Islam seperti Muhammadiyah, Al Irsyad, PSII dan lainnya.

PBNU kala itu menyerukan kepada ormas dan partai Islam untuk bersikap tegas atas apa yang dilakukan bangsa Yahudi. NU juga mendesak masyarakat muslim untuk bahu membahu membantu rakyat Palestina dalam memperjuangkan agama dan kemerdekaan mereka dari kaum Zionis penjajah.

Dukungan NU tidak sekedar kata-kata. Jauh sebelum ramainya bantuan dana untuk Palestina saat ini, NU saat itu turut melakukan aksi penggalangan dana melalui Palestine Fonds (Dana Palestina).

Bahkan cabang-cabang NU di seluruh Indonesia diinstruksikan untuk menjadikan tanggal 27 Rajab sebagai ‘Pekan Rajabiyah.’ Sebuah pekan yang menggabungkan perayaan Isra Miraj dengan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina merdeka. PBNU pun menyerukan kepada seluruh anggota NU dan umat Islam untuk melakukan Qunut Nazilah pada setiap salat fardhu.

Atas seruan ini, pemerintah kolonial bereaksi keras. Hoofd Parket (Kejaksaan Agung) memanggil  KH Mahfudz Shiddiq, selaku ketua PBNU. Hoofd Parket melarang Qunut Nazilah dan ‘Pekan Rajabiyah.’

Tak gentar dengan gertakan Belanda, ulama besar KH Hasyim Asy’ari, kemudian merespon reaksi pemerintah kolonial. Pada Mukatamar ke -14 Nadhlatul Ulama di tahun 1939, saat memberikan khotbah iftitah (pidato pembukaan).

Dalam buku KH Saifuddin Zuhri, Berangkat dari Pesantren, Hadrotusy Syaikh, mengungkapkan, doa tersebut bukan untuk menghina golongan lain, seperti yang dituduhkan. Namun, semata-mata sebuah kewajiban solidaritas sesama umat Islam dan perintah Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaiahi Wassallam, kepada umatnya setiap menghadapi bencana. Hadratus Syaikh ketika itu dalam bahasa Arab mengemukakan,

“Tetapi para pembesar pemerintah meilhatnya tidak seperti yang dilihat Nadhlatul Ulama, sebab itu, melarang kita mengerjakan hal-hal yang telah lalu, yang telah kita lewati selama ini.”

Maka tidak heran dukungan NU kepada bangsa Palestina, membuat bangsa Arab begitu bangga. Indonesia, yang kala itu juga sedang terjajah, tidak pernah melupakan nasib saudaranya di Palestina. Itupun yang menggerakkan kecintaan rakyat Palestina kepada bangsa Indonesia.

Kini, satu-satunya negara peserta Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 yang belum merdeka adalah Palestina. Maka sudah seyogyanya, kemerdekaan RI ke 71 ini, dapat kita hayati untuk berjuang bagi kemerdekaan Palestina. Sebagaimana telah dirintis oleh para ulama Indonesia terdahulu. [Pz]

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Pejabat India Usulkan Laki-laki Tidak Boleh Menatap Perempuan Lebih dari 14 Detik

Next Post

HUT RI ke-71, IMS Layani Dusun Mualaf Mentawai

Next Post

HUT RI ke-71, IMS Layani Dusun Mualaf Mentawai

Proklamator RI dan Uang $ 18.000 untuk Al Quds

Larangan Burkini Semakin Meluas di Prancis

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7705 shares
    Share 3082 Tweet 1926
  • Kafe Sastra Balai Pustaka, Tempat Artis Nongkrong untuk Membaca

    168 shares
    Share 67 Tweet 42
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3271 shares
    Share 1308 Tweet 818
  • Keutamaan Berkumpul di Masjid dan Membaca Al-Qur’an

    253 shares
    Share 101 Tweet 63
  • Teknologi jadi Solusi Terintegrasi yang Berpusat pada Manusia

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1609 shares
    Share 644 Tweet 402
  • Bacaan Doa saat Duduk Tasyahud Akhir Lengkap Beserta Latin dan Terjemahannya

    2022 shares
    Share 809 Tweet 506
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    5189 shares
    Share 2076 Tweet 1297
  • 7 Akun Instagram Influencer Dakwah yang Bikin Kita Nggak Ketinggalan Berita Terkini

    721 shares
    Share 288 Tweet 180
  • 4 Macam Mad Lazim, Berikut Ini Pengertian dan Contohnya

    5202 shares
    Share 2081 Tweet 1301
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga