• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 14 Oktober, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Kecintaan KH. Hasyim Asy’ari dan NU terhadap Bangsa Palestina

Agustus 18, 2016
in Berita
91
SHARES
703
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

kh-hasyim-asyari-kh-hasyim-ashari

Berbicara kemerdekaan RI, maka kita tidak lepas dari peran besar Nahdlatul Ulama sebagai organisasi muslim terbesar di Indonesia. Kipra lembaga yang didirikan KH. Hasyim Asy’ari ini begitu besar. Bahkan gaungnya terasa hingga Palestina.

Sejarah mencatat, NU adalah lembaga terdepan dalam menggalang kemerdekaan Palestina. Pada tahun 1938, NU mengedarkan seruan kepada berbagai ormas dan Partai Islam seperti Muhammadiyah, Al Irsyad, PSII dan lainnya.

PBNU kala itu menyerukan kepada ormas dan partai Islam untuk bersikap tegas atas apa yang dilakukan bangsa Yahudi. NU juga mendesak masyarakat muslim untuk bahu membahu membantu rakyat Palestina dalam memperjuangkan agama dan kemerdekaan mereka dari kaum Zionis penjajah.

Dukungan NU tidak sekedar kata-kata. Jauh sebelum ramainya bantuan dana untuk Palestina saat ini, NU saat itu turut melakukan aksi penggalangan dana melalui Palestine Fonds (Dana Palestina).

Bahkan cabang-cabang NU di seluruh Indonesia diinstruksikan untuk menjadikan tanggal 27 Rajab sebagai ‘Pekan Rajabiyah.’ Sebuah pekan yang menggabungkan perayaan Isra Miraj dengan solidaritas terhadap perjuangan rakyat Palestina merdeka. PBNU pun menyerukan kepada seluruh anggota NU dan umat Islam untuk melakukan Qunut Nazilah pada setiap salat fardhu.

Atas seruan ini, pemerintah kolonial bereaksi keras. Hoofd Parket (Kejaksaan Agung) memanggil  KH Mahfudz Shiddiq, selaku ketua PBNU. Hoofd Parket melarang Qunut Nazilah dan ‘Pekan Rajabiyah.’

Tak gentar dengan gertakan Belanda, ulama besar KH Hasyim Asy’ari, kemudian merespon reaksi pemerintah kolonial. Pada Mukatamar ke -14 Nadhlatul Ulama di tahun 1939, saat memberikan khotbah iftitah (pidato pembukaan).

Dalam buku KH Saifuddin Zuhri, Berangkat dari Pesantren, Hadrotusy Syaikh, mengungkapkan, doa tersebut bukan untuk menghina golongan lain, seperti yang dituduhkan. Namun, semata-mata sebuah kewajiban solidaritas sesama umat Islam dan perintah Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaiahi Wassallam, kepada umatnya setiap menghadapi bencana. Hadratus Syaikh ketika itu dalam bahasa Arab mengemukakan,

“Tetapi para pembesar pemerintah meilhatnya tidak seperti yang dilihat Nadhlatul Ulama, sebab itu, melarang kita mengerjakan hal-hal yang telah lalu, yang telah kita lewati selama ini.”

Maka tidak heran dukungan NU kepada bangsa Palestina, membuat bangsa Arab begitu bangga. Indonesia, yang kala itu juga sedang terjajah, tidak pernah melupakan nasib saudaranya di Palestina. Itupun yang menggerakkan kecintaan rakyat Palestina kepada bangsa Indonesia.

Kini, satu-satunya negara peserta Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 yang belum merdeka adalah Palestina. Maka sudah seyogyanya, kemerdekaan RI ke 71 ini, dapat kita hayati untuk berjuang bagi kemerdekaan Palestina. Sebagaimana telah dirintis oleh para ulama Indonesia terdahulu. [Pz]

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Pejabat India Usulkan Laki-laki Tidak Boleh Menatap Perempuan Lebih dari 14 Detik

Next Post

HUT RI ke-71, IMS Layani Dusun Mualaf Mentawai

Next Post

HUT RI ke-71, IMS Layani Dusun Mualaf Mentawai

Proklamator RI dan Uang $ 18.000 untuk Al Quds

Larangan Burkini Semakin Meluas di Prancis

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7502 shares
    Share 3001 Tweet 1876
  • Saleh Aljafarawi, Jurnalis Palestina yang Syahid dalam Bentrokan di Kota Gaza

    70 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4987 shares
    Share 1995 Tweet 1247
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3105 shares
    Share 1242 Tweet 776
  • Abdullah bin Sa’ad, Murtad dan Kembali pada Islam

    828 shares
    Share 331 Tweet 207
  • Peran Besar Kaum Perempuan Terhadap Perubahan

    1085 shares
    Share 434 Tweet 271
  • 12 Adab dalam Majelis Al-Qur’an

    4520 shares
    Share 1808 Tweet 1130
  • Ratusan Jamaah Bela Palestina di Gebyar Milad 23 Tahun Salimah Bojonggede

    69 shares
    Share 28 Tweet 17
  • Muswil V PW Salimah Sulsel Satukan Gerakan, Optimalkan Kemanfaatan Program

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Menurut Global Flourishing Study, Indonesia jadi Negara Paling Bahagia di Dunia 2025

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga