ChanelMuslim.com – Kanselir Jerman Angela Merkel Jumat kemarin (12/12/2014) mengecam keras serangkaian aksi protes anti-Muslim terhadap sebuah bangunan yang menampung para pengungsi. Merkel meyakinkan bahwa tidak ada tempat kebencian terhadap Muslim atau kelompok agama atau ras lainnya di Jerman.
“Atas nama pemerintah saya dapat mengatakan dengan jelas bahwa tidak ada tempat untuk kebencian agama di Jerman. Tidak peduli agama orang itu,” ujar Christiane Wirtz, juru bicara kanselir seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Partai Kanselir Jerman Angela Merkel Serukan Larangan Burqa
Kanselir Merkel Kecam Serangan Rasis Anti Islam di Jerman
“Tidak ada tempat untuk Islamofobia, anti-Semitisme, bentuk xenofobia atau rasisme.” Merujuk kepada aksi pawai Senin malam lalu di Dresden slogan “Patriotik Eropa melawan Islamisasi di Barat”.
Selama beberapa minggu terakhir, ribuan sayap kanan dari Partai Nasional Demokrat (NPD) dan kelompok hooligan menggelar protes imigrasi di kota Timur Dresden.
Baru-baru ini terbentuk kelompok sayap kanan dan anti-Islam seperti PEDISA dan HOGESA. Mereka berhasil mengumpulkan ribuan orang dalam aksi protes yang diselenggarakan di kota Dresden, Hannover dan Cologne.
Ratusan demonstran dalam aksi mereka mengatakan mereka tidak menentang imigran tetapi ingin memprotes sikap ekstremisme Islam dan masuknya pencari suaka.
Aksi protes terbaru berkembang menjadi serangan terhadap tiga bangunan perumahan para pengungsi di kota Jerman tenggara Vorra.
Api membakar bangunan yang terletak di berbagai bagian kota, 50 kilometer (32 mil) timur laut dari kota Nuremberg, yang telah direnovasi untuk rumah para pencari suaka.
Joachim Herrmann, Menteri Dalam Negeri negara bagian Bavaria. Mengatakan kepada radio publik BR pada hari Jumat kemarin bahwa tindakan pembakaran itu merupakan serangan yang tidak bertangggung jawab.
“Gambar swastika di dinding mengarah pada kecurigaan bahwa aksi ini terkait dengan kelompok sayap kanan ekstrimis,” ujarnya.
Awal pekan ini, Kepala Dewan Pusat Muslim Jerman, Aiman Mazyek. Mendesak para politisi untuk berbicara menentang tindakan rasisme yang semakin marak di Jerman. [af/onislam]