ChanelMuslim.com – Jelang Musim haji 2019, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag mulai melakukan seleksi calon petugas haji 1440H/2019M pada Senin (25/2).
Direktur Bina Haji Khoirizi, mengatakan seleksi dilakukan secara berjenjang, dari Kantor Kemenag Kab/Kota hingga Kanwil Kemenag Provinsi dan Satker Eselon I Kemenag pusat serentak.
“Hari ini seleksi digelar serentak di Kankemenag Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia,” terang Khoirizi, saat ikut menyaksikan proses seleksi di Kankemenag Yogyakarta, Senin (25/2) dilansir laman kemenag.go.id.
Menurutnya, petugas haji terbagi dua, kloter dan non kloter. Seleksi dilakukan untuk memilih keduanya. Jemaah haji Indonesia terbagi menjadi 511 kloter. Setiap kloter ada lima petugas, yaitu: tiga petugas kesehatan (dokter dan perawat), serta masing-masing petugas pemandu haji dan pembimbing ibadah haji Indonesia.
“Untuk petugas kloter, total ada 1.022 orang yang direkrut Kemenag, dan 1.533 orang yang direkrut oleh Kemenkes,” ujarnya.
Sementara untuk komposisi petugas kloter terdiri 40% petugas Kemenag dan 60% petugas Kemenkes.
“Untuk petugas non kloter jumlahnya 1.226, terdiri: 914 petugas yang direkrut Kemenag dan 312 petugas yang direkrut Kemenkes,” sebutnya.
Khoirizi juga menyebutkan bahwa 914 petugas Kemenag terdiri dari Kemenag dan unsur instansi terkait, antara lain: TNI/Polri, Media Center Haji (MCH), unsur perguruan tinggi, masyarakat, BPS, Konsultan Ibadah, dan lainnya.
“Selama di Saudi, 914 petugas non kloter akan bertugas pada bidang layanan: umum yang mencakup akomodasi, transportasi, dan konsumsi. Juga layanan bimbingan ibadah, perlindungan, keamanan, termasuk publikasi,” tuturnya.
Sementara 312 non kloter Kemenkes, tambahnya akan fokus pada layanan kesehatan jemaah haji.
Dijelaskan Khoirizi, total ada 100 soal, dengan komposisi: pengetahun manasik (fiqh) 15%, manasik lanjutan 15%, umum 15%, regulasi perhajian 15%,. akomodasi haji 10%, transportasi haji 10%, konsumsi haji 10%, dan siskohat 10%.
“Total ada 100 soal. Untuk regulasi dan soal pelaksanan seleksi dibuat pusat. Pelaksanaan sepenuhnya dilakukan Kankemenag Kab/Kota,” jelasnya.
Pengawasan proses seleksi dilakukan oleh KPHI dan Itjen Kemenag.
Seleksi Kab/Kota diikuti ASN Kantor Kemenag, termasuk guru madrasah, penyuluh, dan penghulu KUA dan tenaga profesional lainnya. Tahapan seleksi tingkat Kab/Kota meliputi seleksi administrasi dan seleksi kompetensi/tes tertulis.
“Kankemenag Kab/Kota akan memilih peserta terbaik sejumlah dua kali lipat dari kuota yang ditetapkan untuk mengikuti seleksi tingkat provinsi. Hasil seleksi akan diumumkan pada 28 Februari di Kankemenag setempat,” lanjutnya.
Peserta yang lolos seleksi di Kab/Kota, akan mengikuti seleksi tingkat provinsi. Seleksi tingkat provinsi dilaksanakan di Kanwil Kemenag Provinsi pada tanggal 5 Maret 2019. Seleksi tingkat provinsi berupa tes kompetensi berbasis CAT dan wawancara dan/atau praktik.
“Hasil seleksi tingkat provinsi akan diumumkan pada 8 Maret di Kanwil Kemenag Provinsi,” terangnya.
Kakanwil selanjutnya akan melaporkan hasil seleksi tersebut ke Ditjen PHU untuk ditetapkan sebagai PPIH Arab Saudi 1440H/2019M.
“Untuk seleksi di tingkat Eselon I, akan digelar pada 4 April di Asrama Haji Pondok Gede,” tandasnya.
Kepala Seksi Pembinaan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DI Yogyakarta Imam Khoiri mengatakan, seleksi di wilayahnya diikuti 106 peserta, terdiri 40 peserta untuk formasi Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), 26 peserta untuk Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI) terdiri dari unsur ormas, antara lain: NU dan Muhammadiyah, 14 peserta formasi layanan konsumsi, 13 peserta layanan akomodasi, 7 peserta layanan transportasi, serta 3 peserta SISKOHAT.
Ada juga tiga peserta seleksi pembimbing ibadah yang akan tergabung dalam petugas non kloter.
“Seleksi dilakukan di lima Kankemenag Kabupaten/Kota di Kanwil Kemenag Yogyakarta,” tutupnya. ( jwt/ kemenag)