ChanelMuslim.com – Ustaz Abdul Somad memberikan nasehat di Hijrah Festival 2018, Jakarta Convention Center, Ahad (11/11/2018). Ia berpesan jangan melihat seseorang itu dari hasilnya tapi proses. Kemudian, ia menceritakan saat masa sebelum sekolah di Mesir.
"Saya sempat ikut pembekalan di Jakarta. Yang dapat beasiswa ke Mesir berbagai daerah di Indonesia, termasuk saya,"katanya.
Mereka yang tinggal di Jakarta, Bekasi, kata Ustaz Abdul Somad, pastinya tiap Sabtu dan Minggu akan pulang ke rumah.
"Berbeda dengan kami yang di luar daerah. Kalau mau pulang harus mikir dulu, melihat isi dompet cukup atau tidak. Akhirnya, di hari Sabtu dan Minggu kami jalan-jalan ke Plaza Jakarta. Kami kira tempat tersebut adalah pusat pembelanjaan. Ternyata kantor,"kata pria yang lahir di Sumatera Utara ini.
"Tiba di sana, salah satu kawan saya langsung duduk di kursi. Saya tanya, ngapain duduk di sana. Ia kemudina menunjukan harga kursi tersebut kepada saya. Tahu berapa harganya? Lima belas juta. Ia lalu bilang kepada saya, kita memang tidak bisa membeli tapi seenggaknya bisa mencoba kursi mahal,"tambahnya.
Bagi orang yang berlalu-lalang, menurut Ustaz Abdul Somad pastinya tidak tahu berapa harga kursi tersebut.
"Karena kursinya terbuat kayu. Tapi mereka tidak tahu bahwa kursi tersebut dibawa dari hutan Kalimantan yang dikuliti, disobek, dipaku, dicat dan dibawa ke Jakarta untuk dijual. Bagi sepasang suami istri yang sedang mencari furnitur, ketika melihat kursi tersebut akan kaget dan kagum. Kagum bagi seorang istri karena harganya prestise, sedangkan bagi suami akan berpikir dua kali untuk membelinya,"katanya.
Begitu juga dalam penilaian Alloh terhadap hambanya. Bukan karena hasil tetapi bagaimana proses orang tersebut mendekati diri kepada Maha Pencipta.
"Alloh tidak tanya kita berapa banyak orang dibuat bertobat. Ustaz Somad ceramah di depan orang baik-baik, tinggal di ibukota jakarta, mendatangi ilmu saat dihari libur. Inilah yang dinilai,"katanya.
Ada orang yang menilai bahwa dakwah Ustaz Abdul Somad luar biasa, kata pria yang biasa disapa UAS ini, padahal masih ada orang yang berdakwah lebih hebat dari saya.
"Mereka yang berdakwah dengan preman-preman, di area dugem, tempat maksiat hingga ke pedalaman. Itulah luar biasa,"katanya.
Lelaki lulusan Maroko ini benar-benar tawadhu. Ia berujar bahwa Ustaz Abdul Ustaz somad hanya berdakwah ketika semua sudah siap.
"Jadwal sudah siap, berdakwah sudah disiapakan mobil, pesawat hingga helikopter. Namun, jauh di sana ada orang yang mulia dari Ustaz Abdul Somad. Siapa yang mengatakan itu, Rasululal SAW pernah bersabda, Demi Allah, apabila Allah menunjuki seorang saja melalui dakwahmu itu lebih baik bagimu daripada kamu memiliki onta-onta merah,"katanya.
Ustaz Abdul Somad berujar mereka berdakwah dengan lemah lembut tidak kasar.
"Seperti Nabi Musa yang gagah luar biasa, Namun, menghadapi Fira'un dengan lemah lembut sesuai permintaan Alloh SWT. Makanya, Nabi Musa meminta lapangkan dada, mudahkan urusan dan mudahkan dalam berbicara supaya mereka paham apa yang disampaikannya,"katanya.
Hal seperti ini juga pernah disampaikan oleh Buya Hamka, kata Ustaz Abdul Somad, ketika seorang perempuan bertanya kepadanya.
"Apakah boleh perempuan sepertiku mendekati diri kepada Alloh,"kata Ustaz Abdul Somad.
Buya Hamka, kata Ustaz Abdul Somad, menyampaikan bahwa teruskan dan istiqomah.
"Insya Alloh, bila iman di hati sudah kuat. Pastinya kutekmu akan tipis. Semakin istiqomah, maka bedak dimukamu juga akan semakin tipis,"pungkas Ustaz Abdul Somad.
Setelah menyampaikan Tausiyah, Ustaz Abdul Somad langsung undur diri karena sudah ada jadwal di Aceh. (Ilham).