ISU normalisasi hubungan Israel dan Arab Saudi kian menguat. Hal ini setelah Muhammad bin Salman (MBS) memberikan isyarat itu saat wawancara dengan Foxnews.
Hubungan diplomatik Israel dan Arab Saudi tampaknya akan mencair. “Negara kami bergerak semakin dekat untuk normalisasi dengan Israel,” ucap MBS kepada Foxnews, Rabu (20/9).
MBS juga menambahkan bahwa hal ini semata-mata sebagai kompromi konsesi yang jelas untuk Palestina.
Namun begitu, informasi lain menyebutkan bahwa Joe Bidenlah yang mempertemukan dua sekutu Amerika terkuat di Timur Tengah ini.
Dari pertemuan itu disepakati bahwa Israel akan mendapatkan normalisasi dengan Saudi, Amerika memperoleh jaminan keamanan di Timur Tengah, dan Arab Saudi memperoleh bantuan nuklir.
Dalam sidang ke-78 Majelis Umum PBB kemarin, PM Israel, Benjamin Netanyahu bahkan sesumbar bahwa tak lama lagi normalisasi hubungan diplomatik Israel-Saudi akan terjadi.
“Perjanjian itu akan sangat membantu mengakhiri konflik Arab-Israel dan akan mendorong negara-negara Arab lainnya untuk normalisasi hubungan dengan Israel,” ungkap Netanyahu di Sidang PBB, Jumat (22/9).
Netanyahu juga menegaskan bahwa normalisasi itu nantinya akan menjalin normalisasi hubungan antara Mekah dan Yerussalem.
Pekan lalu, publik di Saudi juga sempat dihebohkan dengan kemunculan delegasi Israel di sidang lembaga UNESCO yang berlangsung di Riyadh, Saudi.
Delegasi dari Israel itu mengaku bahwa mereka datang untuk membahas peninggalan bersejarah di Timur Tengah. Mereka datang melalui Uni Emirat Arab dan berkendaraan darat menuju Riyadh, Saudi.
Jika hubungan diplomatik Saudi-Israel ini terjadi, maka akan memunculkan banyak konsekuensi politik bagi kedua negara dan negara-negara Arab lainnya.
Antara lain, secara otomatis Arab Saudi akan mengakui eksistensi negara Israrel yang mencaplok wilayah Palestina. Pengakuan tersebut juga akan mempengaruhi negara-negara Arab lainnya untuk meninjau ulang hubungan diplomatik mereka dengan Israel.
Selama ini sejumlah negara Arab sudah membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Antara lain, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko. [Mh]