Sebuah Islamic Center di Texas hancur terbakar, dua hari setelah tiga mahasiswa Muslim tewas ditembak di Chapel Hill North Carolina yang menyebabkan komunitas Muslim Amerika takut dan terkejut.
“Sekarang penyelidikan sedang terjadi, kita ingin memastikan bahwa kita tidak ingin menuding siapa pun, menyalahkan siapa pun atau menyebar kebencian terhadap kelompok manapun, apakah mereka Muslim maupun non-Muslim, siapa pun mereka,” jelas Ahsan Zahid, putra imam di lembaga itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook Quba Islamic Institute, lapor The Independent Ahad kemarin (15/2/2015).
“Kami ingin mengasihi semua orang, kami ingin mendukung dan kami ingin membantu serta menjadi lebih baik melalui ini, insya Allah.”
Kebakaran terjadi di Quba Islamic Institut di Houston, Texas, Jumat pekan lalu terjadi sekitar pukul 05:00 pagi.
Menurut administrasi lembaga, tidak ada yang terluka meskipun salah satu dari tiga bangunan di lembaga itu benar-benar rusak akibat kebakaran.
Penyelidikan awal polisi menunjukkan bahwa kebakaran tampaknya disengaja, karena ada bekas bensin ditemukan di tempat kejadian.
“Survey pendahuluan menyimpulkan bahwa kebakaran sengaja dilakukan oleh orang yang belum diketahui pada saat ini,” kata lembaga tersebut.[af/onislam]