• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 27 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Ini Kata Dokter Soal Broadcast Pencari Donor ASI

Agustus 9, 2016
in Berita
71
SHARES
543
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT
foto: meetdoctor
foto: meetdoctor

Chanelmuslim.com-Beberapa bulan lalu, tersebar broadcast message maupun pesan berantai dari seseorang yang membutuhkan donor ASI. Media sosial memang kerap dijadikan sarana bagi orang tua-orang tua yang membutuhkan donor ASI sesegera mungkin. Bagaimana tanggapan dokter terkait tren mencari donor ASI lewat broadcast message semacam ini?

dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi SpA dari RS Bunda Jakarta mengaku kurang sepakat dengan cara ini. Dokter anak yang akrab disapa dr Tiwi itu mengingatkan,

“Bukannya tidak boleh menyumbangkan ASI jika memang produksinya berlebih, namun yang terbaik untuk bayinya sendiri, belum tentu terbaik pula bagi bayi orang lain. Minta tolong boleh saja kita pakai sosial media, tapi setelah ketemu ya skrining,” pesannya.

dr Tiwi kemudian mengingatkan, prosedur ini tidak boleh diabaikan. Salah satunya karena penyakit yang bisa ditularkan oleh darah dapat ditularkan lewat ASI juga, bahkan sama persis sifatnya.

Beberapa waktu lalu, Dr Rosalina D Roeslani, SpA(K) dari Ikatan Dokter Anak Indonesia menjelaskan bahwa untuk mendapatkan donor ASI yang ideal harus melalui beberapa tahapan, mulai dari pemeriksaan lisan terkait riwayat kesehatan donor dan pemeriksaan medis.

Setelah menjalani skrining, barulah donor diperkenankan mendonorkan ASI-nya. Namun selepas itu, ASI yang disumbangkan masih harus melewati proses pasteurisasi untuk mematikan bakteri serta virus berbahaya yang terkandung di dalamnya. Penyimpanannya pun membutuhkan wadah dan suhu khusus agar ASI tetap awet.

“Biasanya ibu yang diperbolehkan mendonor minimal menghasilkan ASI 2 – 3 liter per hari, jadi tidak semua ibu boleh donor. Skrining terhadap donor juga dilakukan 3 bulan sekali. Setelah 6 bulan, donor tidak direkomendasikan lagi karena ASI yang dihasilkan mulai sedikit,” kata dr Rosalina.

Persyaratan khusus terkait pendonor dan penerima donor ASI di Indonesia sendiri telah tercantum dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32/2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif, yakni:

1. Donor ASI dilakukan sesuai permintaan ibu kandung atau keluarga bayi yang bersangkutan.
2. Identitas, agama dan alamat pendonor ASI diketahui jelas oleh ibu kandung atau keluarga bayi penerima ASI.
3. Mendapat persetujuan donor setelah mengetahui identitas bayi yang diberi ASI.
4. Donor ASI dalam kondisi kesehatan baik dan tidak mempunyai indikasi medis
5. ASI tidak diperjualbelikan.
(ind/dethealth)

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Pastikan Kesiapan Sambut Wisatawan Muslim ,  Jepang Gandeng JHTC Indonesia

Next Post

Ini Daftar Vitamin yang Wajib Kamu Konsumsi untuk Kecantikan

Next Post
Ini Daftar Vitamin yang Wajib Kamu Konsumsi untuk Kecantikan

Ini Daftar Vitamin yang Wajib Kamu Konsumsi untuk Kecantikan

Jamaah Haji 2016 Terima Uang Saku 1.500 Riyal

Masya Allah, Anak Irfan Hakim Suka Olahraga Memanah dan Berkuda

  • Direktur Islamic Relief Indonesia, Nanang Subandi Dirja

    Islamic Relief Indonesia Dirikan 83 Huntara di Cianjur dan Cash Voucher untuk 5.600 Penerima Manfaat

    142 shares
    Share 57 Tweet 36
  • Bagaimana Lima Foto Mengisahkan Cerita yang Lebih Besar Melalui Klip Video Berdurasi Sepuluh Detik

    71 shares
    Share 28 Tweet 18
  • Nur Izzaty Hafizah, Meninggal Dunia Akibat Infeksi Bagian Paru-Paru

    148 shares
    Share 59 Tweet 37
  • Dari Mandi Lumpur Hingga Makan Cicak, Muhammadiyah Soroti Fenomena Ngemis Online di Tiktok

    119 shares
    Share 48 Tweet 30
  • Doa Nabi Musa Saat Meminta Jodoh

    263 shares
    Share 105 Tweet 66
  • Ummu Ma’bad, Wanita Dermawan Pemilik Peternakan Domba

    127 shares
    Share 51 Tweet 32
  • 9 Alasan Kenapa Kita Harus Bersyukur

    186 shares
    Share 74 Tweet 47
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7658 shares
    Share 3063 Tweet 1915
  • Apa Itu Disease X, Apakah Ada Disease X Berikutnya?

    77 shares
    Share 31 Tweet 19
  • Dewan Syuriah Berhentikan Gus Yahya dari Ketum PBNU

    67 shares
    Share 27 Tweet 17
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga