ChanelMuslim.com – Direktur Pengawasan Distribusi Obat Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Arustiono menjelaskan, bahwa pihaknya sudah mengunji 39 jenis vaksin. Hasilnya, ditemukan di 37 fasyankes di seluruh Indonesia, yaitu empat sampel yang isinya tidak sesuai atau palsu dan satu sampel diduga palsu karena label tidak sesuai.
Sementara untuk kandungan dalam vaksin palsu yaitu NaCI dan vaksin Hepatitis B yang tidak sesuai dengan label.
“Jadi ada satu vaksin yang kandungannya adalah NaCl saja. Ada juga satu vaksin kandungan Hepatitis B, padahal labelnya bukan untuk vaksin itu,” papar Arustiono di Jakarta.
Arustiono menambahkan, ada pula kandungan vaksin anti pertusis yang ditempatkan di botol yang tidak sesuai. Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Aman Bhakti Pulungan.
Menurutnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, selain ketiga kandungan tersebut ada juga kandungan vaksin DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus). Parahnya, vaksin palsu ini bisa menyebabkan anak tidak mendapatkan imunitas terhadap suatu penyakit hingga kemungkinan infeksi, jika dilakukan dengan tidak steril.
“Untuk kandungan memang. Pertama, kemungkinan isinya adalah NaCl (garam) tetap ada dan betul memang data dari menteri kesehatan. Lalu, isinya antigen pertusis. Bisa jadi ini vaksin yang sudah dilemahkan atau sisa vaksin atau vaksin oplosan yang dipakai. Tentu tidak akan keluar antibodi,” ungkapnya. (nf)