ChanelMuslim.com – Agar Insiden Mina yang terjadi lagi maka, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengeluarkan jadwal melontar jumroh bagi jamaah Indonesia.
Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menegaskan bahwa setiap ketua kloter jemaah haji Indonesia sudah menerima jadwal lontar jumrah dan harus mematuhinya.
“Waktu melontar jumrah, kita pun jangan lagi melakukan kesalahan. Gara-gara kita melakukan kesalahan timbul jadi korban,” tegas Arsyad saat sosialiasi penyelenggaraan prosesi Armina di Sektor 4, Hotel Dar Hadi, Aziziah Makkah, Minggu (04/09) malam seperti dilansir Kementerian Agama.
Arsyad menjelaskan pemerintah Saudi sudah mengatur bahwa ada jam-jam tertentu di mana jemaah haji Indonesia dilarang untuk melakukan lontar jumrah.
“Pada tanggal 10 Dzulhijah atau 12 September, para jemaah dilarang melontar pukul 06.00 sampai 10.30 waktu Arab Saudi (WAS). Pada tanggal 11 Dzulhijah atau 13 September, para jemaah dilarang melontar pukul 14.00 sampai 18.00 WAS,” isi pengumuman tersebut.
Terakhir, kata Arsyad pada tanggal 12 Dzulhijah atau 14 September, para jemaah dilarang melontar pukul 10.30 sampai pukul 14.00 WAS.
“Jadi pada waktu-waktu itu ada larangan keras jemaah untuk tidak melakukan lontar jumrah,” tegasnya
Arsyad menegaskan bahwa para ketua kloter dan ketua rombongan diwajibkan menandatangani surat pernyataan siap mematuhi jadwal melontar yang sudah ditetapkan muassasah. Bila dilanggar, maka ada konsekuensi hukumnya.
“Kalau kami yang melanggar pihak Indonesa yang kena sanksi,” tekannya.
Selain waktu melontar, penting juga bagi jemaah untuk mematuhi rute melontar. Jangan sampai ada jemaah yang mencoba keluar dari jalur atau berjalan-jalan di luar ketentuan. Hal ini sangat berbahaya karena bisa bertemu dengan arus dari jemaah lain.
“Jangan coba-coba. Misalnya dari 206 mau ke 204 nyoba ah. Nggak bisa itu,” tandasnya.
(jwt/kemenag)