ChanelMuslim.com – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi November 2018 pada 5 November 2018. Pada Agustus 2018 Angkatan kerja Indonesia pada Agustus 2018 sebanyak 131,01 juta orang. Dari 8,21 juta orang (6,62 persen) penduduk bekerja berstatus setengah penganggur, yaitu mereka yang bekerja tidak penuh dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan.
Penduduk bekerja berpendidikan tinggi (Diploma ke atas ) ada sebanyak 15,10 juta orang (12,18 persen) mencakup 3,45 juta orang berpendidikan Diploma dan 11,65 juta orang berpendidikan Universitas. Dari total lulusan tersebut yang bekerja tersebut ada yang bekerja sebagai guru. Menurut Menteri Pendidikan Indonesia Muhadjir menyatakan jumlah guru keseluruhan sebanyak 3,2 juta orang.
Semenjak adanya sertifikasi guru, pekerjaan ini semakin seksi karena tiap guru akan mendapatkan tunjangan mencapai senilai satu kali gaji pokok per bulan, sesuai dengan PP 11 Tahun 2011 dan dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
Meski demikian gaji guru di tiap sekolah berbeda-beda. Ada yang setara Upah Minimum Provinsi, ada pula yang masih di bawah itu. Bahkan harus membuat seorang guru menggigit jari.
Suci Yulianty, guru salah satu Sekolah Dasar mengungkapkan mengenai permasalahan gaji yang dialaminya. Menurutnya ia masih bersyukur gajinya tidak di bawah satu juga. Ia merasa sedih ketika ia membandingkan pendapatan kawan-kawannya yang melebihi dirinya.
"Sedih sih karena masih di bawah UMR (Upah Minimum Provinsi), tapi saya ikhlas,"katanya.
Ia sangat bersyukur karena ternyata ada juga kawannya yang gajinya hanya lima ratus ribu per bulan.
Padahal pertama mengajar ia digaji delapan ratus ribu rupiah. Dari gaji itu, kata Suci, hanya habis di ongkos saja
"Bayangkan dari Pondok Gede ke cakung habis deh di ongkos," ujarnya.
Apalagi ia harus membayar sewa kos yang mencapai tujuh ratus ribu rupiah. Meski begitu, Suci tetap semangat untuk menjadi guru. Karena ia sadar bahwa guru diperlukan untuk memperbaiki generasi bangsa.
Ia juga pernah mencoba sertifikasi guru untuk meningkatkan pendapatannya. Maklum saja, jika guru telah sertifikasi ia akan mendapatkan tunjangan satu kali gaji biasanya. Meski sertifikasi itu sulit, Suci tetap mencobanya. Tahun ini yang kedua baginya tetapi tetap lolos.
Terkadang ia ingin sekali mencari pekerjaan lain. Namun, karena panggilan hati ia masih bertahan sampai saat ini.
"Saya pernah berpikir ingin hengkang dari profesi ini, tapi mau bagaimana lagi. Ini sudah panggilan hati,"pungkasnya.
Jadi masih minat, menjadi guru? (Ilham)