ChanelMuslim.com – Menanggapi bencana Karhutla yang terjadi, sejak Agustus lalu Rumah Zakat melakukan berbagai Aksi Peduli Bencana dengan menugaskan 100 relawan di 6 Provinsi yang mengalami Karhutla yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Jambi dan Riau.
Tepat pada hari ini, Rabu (25/9) Rumah Zakat memberangkatkan armada berupa Mobil Oksigen dan Armada logistik yang membawa oksigen, obat – obatan dan Masker N-95 serta kembali menugaskan relawan tambahan untuk melakukan Aksi Peduli Bencana ke lokasi terdampak.
[gambar2]
Nur Efendi, CEO Rumah Zakat mengatakan Rumah Zakat juga menyediakan pos darurat kabut asap, pos segar, peralatan logistik, ambulans, mobil oksigen, layanan kesehatan, dan telah mendistribusikan 15.200 masker di Pontianak, Pekanbaru, Palembang, Palangkaraya, Palembang, Banjarmasin, Medan dan Padang.
“Kami akan terus berupaya memberikan penanganan terbaik bagi masyarakat yang terpapar asap. Penanggulangan bencana ini bukan hanya pemerintah yang bertanggung jawab, tapi kita juga mempunyai kewajiban untuk memberikan solusi atas bencana asap yang terjadi ini,” kata Nur Efendi dalam siaran pers yang diterima chanelmuslimm.com.
Efendi menambahkan, kualitas udara semakin memburuk, maka Rumah Zakat menyediakan Safe House bagi warga yang terdampak kabut asap di 5 lokasi yaitu 2 Safe House di Pekanbaru, 1 Safe House di Pontianak dan 1 Safe House di Jambi.
[gambar1]
Sementara itu, Murni Alit Baginda, Chief Program Officer Rumah Zakat mengatakan bahwa warga yang tinggal di Safe House Rumah Zakat akan mendapatkan fasilitas tim medis, obat-obatan, masker, dan ambulans antar jemput. Selain itu, mereka juga diberikan makan selama tiga kali sehari. Salah satu penghuni Safe House Rumah Zakat adalah anak-anak dan santri Darul Quran.
“Safe house ini merupakan tempat tinggal sementara bagi warga yang terpapar kabut asap. Tempat ini kedap udara dan ada pendingin ruangan, setidaknya keadaan mereka lebih baik dari sebelumnya,” tambah Murni Alit Baginda.
Murni juga menyebutkan kebutuhan mendesak saat ini yang dibutuhkan warga di antaranya pos kesehatan.
“Oxycan, masker N-95, siap siaga ambulans, dan alat pemadam kebakaran,” tutupnya menjelaskan.
Sebelumnya diinformasikan bahwa Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia berdampak pada kesehatan masyarakat. Menurut informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi udara di Kota Pekanbaru, Sampit, dan Palembang sudah memasuki status berbahaya.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan, dari Februari hingga September 2019, jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) hingga September mencapai 919.516 orang.
Masyarakat yang terdampak ISPA akibat Karhutla tersebut tersebar di enam provinsi, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Selain berdampak pada kesehatan dan aktivitas masyarakat, kebakaran hutan tersebut telah merusak tanaman dan terbunuhnya satwa liar yang terdapat di dalamnya.
[red/rilis]