ChanelMuslim.com – Turki dan Indonesia kemungkinan akan menjadi pasar fesyen Muslim terbesar di dunia dan keduanya memberikan peluang untuk kolaborasi dan usaha patungan di dunia desain, kata sekelompok perancang busana Indonesia pada hari Senin lalu.
“Fesyen adalah salah satu industri yang paling parah terkena dampak pandemi virus corona, tapi kita punya pilihan: menyerah atau kita berdiri dan mengatakan bahwa kita bisa melakukan ini,” kata Franka Soeria, pakar fesyen dari Indonesia.
Baca juga: Franka Soeria Melawan Islamofobia dengan Fesyen
Berbicara dalam konferensi pers di Ankara, dia mengatakan Turki dan Indonesia sangat dekat dalam hal budaya dan kita adalah dua pasar mode sederhana terbesar, jadi mengapa kita tidak berkolaborasi satu sama lain?”
Sebanyak tujuh merek ternama Indonesia berada di ibu kota Turki untuk peragaan busana yang akan dimulai pada hari Rabu. Ibu Negara Turki Emine Erdogan diharapkan menghadiri pertunjukan tersebut, sementara acara paralel akan diadakan secara online.
Soeria mengatakan merek-merek tersebut termasuk Elzatta – pelopor merek fesyen yang populer di kalangan Muslim – dan Wearing Klamby yang menawarkan persahabatan dalam fesyen dengan Turki.
“Mudah-mudahan, jika kita memulai persahabatan sekarang, saat pandemi berakhir, kita sudah menjalin hubungan sama lain,” kata Soeria, yang ikut mendirikan Markamarie, platform mode sederhana.
Lalu Muhammad Iqbal, Duta Besar Indonesia untuk Tukey, mengatakan Turki dikenal dengan industri manufakturnya yang kuat dan menjadi salah satu pemasok mode terbesar di dunia.
“Kedutaan kami dan Markamarie berusaha menghubungkan kedua negara melalui fesyen,” katanya. “Melalui diplomasi mode ini, kami bertujuan untuk menghubungkan kedua negara lebih dekat dari sebelumnya.”
Dubes RI mengakui tidak mudah menyelenggarakan acara di saat virus corona. “Tapi kami akan terus mencari cara dan sarana untuk membuat orang-orang kami lebih dekat.”
Soeria mengatakan mode “akan tinggal di sini”.
“Sulit tapi kami ada di sini. Industri fesyen adalah tentang bisnis dan begitu banyak orang yang bergantung padanya. Dan kami ingin Turki bersama kami. ”
Dia menambahkan: “Kami menyadari bahwa merek membutuhkan aktivasi untuk bertahan di pasar. Peristiwa seperti ini akan memicu pasar menjadi lebih tangguh. ”
Konsultan mode tersebut mengatakan Turki adalah jendela pasar di Timur Tengah dan Eropa, sedangkan Indonesia dapat memperkenalkan merek Turki di Asia Tenggara dan sekitarnya. “Mari kita gunakan kesempatan persahabatan ini untuk fesyen,”pungkasnya.[ah/anadolu]