ChanelMuslim.com – Merupakan impian bagi setiap Muslim temasuk Muslim Kenya bisa melakukan perjalanan ke Makkah untuk melakukan perjalanan ibadah haji sekali seumur hidup.
Baca juga: Impian Sederhana, Masjid Kecil Penolong Agama Allah
Menuju mimpi ini, mereka menabung selama bertahun-tahun dan berdoa agar dijemput Allah untuk melakukan perjalanan suci tersebut.
Oleh karena itu, Rajab Rama, pengusaha berusia 48 tahun di Kenya, merasa kecewa setelah muncul kabar yang mengonfirmasi pembatalan haji bagi jamaah haji tahun kedua di luar negeri akibat COVID-19.
“Saya mendapat vaksinasi penuh untuk melakukan perjalanan ini, saya tahu bahwa mereka akan mengenali sertifikat vaksinasi,” katanya kepada Anadolu Agency.
“Saya biasa berdoa tentang hal ini setiap hari agar mereka mengizinkan saya dan keluarga saya melakukan perjalanan haji, saya sangat kecewa.”
Hassan Ole Naado, ketua nasional Dewan Tertinggi Muslim Kenya (Supkem), mengatakan dia yakin pembatalan haji tahun lalu dan tahun ini untuk peziarah asing adalah “keputusan ilahi.”
“Dewan Tertinggi Muslim Kenya telah menerima berita pembatalan haji bagi jamaah haji internasional untuk musim 2021,” katanya.
“Kami telah menerima bahwa itu adalah desain ilahi Allah bahwa orang banyak tidak akan melakukan haji lagi tahun ini. Kerajaan Arab Saudi hanya memainkan naskah yang ditahbiskan oleh Pencipta kita jauh sebelum penciptaan alam semesta.”
Percaya bahwa haji adalah undangan dari Allah, Ole Naado meminta Muslim Kenya untuk kembali kepada Allah untuk pertobatan agar dapat diterima berhaji di masa depan.
“Saya baik-baik saja dengan masalah itu. Persoalan ini di luar kita sekarang. Jika itu kehendak Allah, maka jadilah,” kata Jamal Hakim, seorang calon jamaah haji.
Ibadah haji melambangkan konsep-konsep penting dari iman Islam. Ibadah ini memperingati cobaan Nabi Ibrahim dan keluarganya.
Setiap Muslim dewasa berbadan sehat yang mampu secara finansial membayar perjalanan harus melakukan haji setidaknya sekali seumur hidup.
Awal bulan ini, otoritas Saudi mengumumkan pembatasan haji karena pandemi COVID-19. Kerajaan mengatakan tidak ada peziarah asing yang diizinkan untuk melakukan haji tahun ini, dan menetapkan maksimum 60.000 peziarah.
Kehilangan kesempatan menunaikan haji tahun ini, Hakim mengatakan tidak akan pernah putus asa.
“Selama saya masih hidup, saya akan pergi haji segera setelah diumumkan. Untuk saat ini, saya akan terus berdoa agar pandemi ini segera berakhir. Ini karena rencana yang berada di luar kita. Kehilangan haji dua kali berturut-turut memang menyedihkan bagi kami, tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. 60.000 peziarah yang diizinkan dimaksudkan yang berada di sana.”[ah/anadolu]