ChanelMuslim.com – Imam di masjid ikonik Istanbul, Hagia Sophia pada Kamis kemarin mengumumkan bahwa dia mengundurkan diri dari tugasnya untuk kembali ke studi akademis.
Mehmet Boynukalin, yang penugasannya di masjid Hagia Sophia yang berusia hampir 1.500 tahun bersifat sementara, dia minta untuk bisa meninggalkan posnya tersebut, dan permintaannya diterima.
Ia akan melanjutkan karir akademisnya di Sekolah Teologi Universitas Marmara, yang juga berlokasi di kota metropolis Turki.
Boynukalin telah bertugas di masjid bersama dua imam lainnya sejak Juli lalu, ketika Hagia Sophia kembali ke statusnya sebagai masjid, di bawah otoritas Direktorat Urusan Agama Turki.
Baca juga: Rakyat Somalia Rayakan Pembukaan Kembali Hagia Sophia Sebagai Masjid
Di masa lalu, Hagia Sophia berfungsi sebagai gereja selama 916 tahun dan 86 tahun sebagai museum, tetapi sebagian besar keberadaannya – 1453 hingga 1934, hampir 500 tahun – dihabiskan sebagai masjid, statusnya dilanjutkan tahun lalu.
Pada tahun 1985, Hagia Sophia ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO.
Selain menjadi masjid, Hagia Sophia juga merupakan salah satu tujuan wisata utama Turki dan tetap terbuka untuk pengunjung domestik dan asing.
Kembalinya Hagia Sophia menjadi masjid
Dengan mengesampingkan kecaman beberapa pihak, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan awal Juli tahun lalu mengeluarkan dekrit yang mengembalikan bangunan ikonik itu sebagai masjid, tak lama setelah pengadilan tinggi Turki memutuskan bahwa 80 tahun lalu Hagia Sophia telah secara ilegal dijadikan sebagai museum.
Hagia Sophia, yang oleh UNESCO telah dijadikan situs Warisan Dunia, sejak saat itu telah diganti namanya menjadi “Masjid Raya Hagia Sophia.”
Hagia Sophia yang dibangun oleh Kekaisaran Bizantium pada 537, diubah menjadi masjid pasca penakhlukan Istanbul oleh Kekaisaran Ottoman pada tahun 1453.
Mustafa Kemal Ataturk, bapak bangsa republik Turki yang sekular, pada tahun 1934 mengubah masjid itu menjadi museum.
Erdogan menggambarkan perubahan oleh Ataturk itu sebagai kesalahan yang kini diperbaiki.
Turki telah bertekad akan melindungi artefak-artefak Hagia Sophia dan mengatakan akan tetap membuka kawasan itu untuk dikunjungi oleh warga Muslim dan non-Muslim di luar jam shalat.
Mosaik struktur Hagia Sophia yang menggambarkan tokoh-tokoh Kristen ditutupi dengan kain putih seperti layar ketika berlangsung shalat.[ah/anadolu]