ChanelMuslim.com—Dalam sebuah acara dialog “Harga Sebuah Perkara” di salah satu stasiun televisi swasta, Kamis (5/5/2016) malam, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengeluarkan pernyataan yang menuai polemik.
Saat itu Saut mengatakan adanya hubungan korupsi dan kejahatan dengan orang-orang cerdas. Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) minimal pernah mengikuti Latihan Kepemimpinan (LK) I ia sebutkan sebagai contoh dari relasi tersebut.
Aktivis HMI maupun alumni HMI (KAHMI) tentu tak terima dengan pernyataan tersebut. Mereka menyebut ucapan Komioner KPK itu dinilai telah merugikan nama baik HMI dan juga dianggap menggeneralisasi kader HMI yang sudah mengikuti LK I melakukan korupsi.
“Pernyataan tersebut sangat tendensius dan merupakan pembunuhan karakter serta mendiskreditkan HMI,” ujar salah satu pimpinan sidang Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III KAHMI Muhammad Marwan dalam keterangan persnya, Jumat (6/5/2016).
Marwan memandang ucapan tersebut tidak pantas dinyatakan oleh pejabat publik selaku aparat penegak hukum. Oleh karena itu, menurutnya, forum Rakornas III KAHMI 2016 di Purwakarta menuntut Saut meminta maaf kepada HMI melalui media massa cetak dan elektronik nasional selama lima hari berturut-turut. Kemudian, Saut diminta mundur dari jabatan pimpinan KPK.
Tak hanya itu, sambung Marwan, KAHMI akan menempuh upaya pelaporan ke Majelis Kode Etik KPK dan menempuh upaya hukum serta melaporkannya ke Mabes Polri.
KPK merespons kecaman dan upaya pelaporan kasus itu. KPK berharap PB HMI dapat tetap meyikapi masalah ini secara dingin.
“Mari kita duduk satu meja mendiskusikan masalah ini dengan kepala dingin. Kami yakin tidak ada maksud Pak Saut untuk mendeskreditkan HMI,” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, Sabtu (7/5/2016).
Priharsa berharap HMI bisa tenang menyikapi persoalan ini. KPK, katanya, menghormati HMI sebagai salah satu organisasi besar dan banyak bersumbangsih bagi Bangsa.
“Termasuk dalam konteks pemberantasan korupsi. Dalam beberapa kesempatan, KPK dan HMI juga pernah berkolaborasi dalam kegiatan antikorupsi,” tambah Priharsa.
Seperti diketahui HMI merupakan salah satu organisasi mahasiswa yang cukup tua usianya, sehingga banyak sekali tokoh nasional, baik politisi, ekonom, ulama, aktivis LSM, dan lainnya, yang saat mahasiswa pernah aktif berorganisasi di sini. Termasuk juga mereka yang pegiat antikorupsi. Abdullah Hehamahua, Chandra Hamzah, dan Bambang Widjayanto adalah sedikit contoh alumni HMI yang pernah menjadi komisioner KPK. (mr/ROL/Metrotvnews)