ChanelMuslim.com- Seorang tokoh Islam dan dai asal Sulawesi Selatan, KH. DR. Zaitun Rasmin, MA merasakan sesuatu yang lain dari sederet bencana yang terjadi mulai dari Bali, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
Tanpa mengurangi keprihatinan atas musibah yang menimpa warga sekitar; justru beliau mendapat pengalaman lain.
Dengan izin Allah dan kebesaranNya, Ketua Wahdah Islamiyah yang juga Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia ini, di luar dugaan, dipertemukan Allah swt. dengan sahabatnya yang juga seorang dai dalam perjalanan di tengah bencana tersebut.
Berikut ini ungkapan haru dan syukur beliau….
Alhamdulillah,
Skenario Allah memang indah. Pagi yang penuh berkah in syaa Allah. Di kota Malang yang sejuk kami dipertemukan.
Sudah sejak lama sebetulnya kami memendam rindu, sesama pendamba ukhuwwah dan persatuan ummat.
Pagi ini kami dipertemukan dengan Ust. Abdullah Shaleh Hadhrami dan Ust. Andri Kurniawan (Ketua DDII Malang).
Pertemuan yang tidak terencana sama sekali. Awalnya kami hanya diagendakan dalam safari dakwah di Bali dan kembali ke Jakarta hari Senin pagi.
Qaddarallah wa ma syaa fa'ala Gunung Agung erupsi, bandara Ngurah Rai ditutup.
Kami pun harus menempuh jalur darat ke Banyuwangi, menyebarangi selat dari pelabuhan Gilimanuk untuk selanjutnya mencoba go show ke bandara Banyuwangi, ada agenda penting yang perlu dikejar di Jakarta.
Daftar waiting list ke beberapa maskapai, namun sampai semua pesawat meninggalkan landasan, harapan dapat terbang ke jakarta dari Banyuwangi pun pupus – alhamdulillah ala kulli haal.
Kami pun memutuskan ke Surabaya, namun di tengah perjalanan mendapat kabar di Sidoarjo banjir, Lapindo meluap. Semua jalur darat terhenti. Mau tidak mau kami harus banting stir ke Malang.
Alhamdulillah, ini rupa-rupanya. Setelah perjalanan hampir 24 jam yang melelahkan, rupanya Allah “menyeret” kami untuk bertemu saudara seiman, sesama perindu persatuan ummat, Ust. Abdullah Shaleh Hadhrami dan Ust. Andri Kurniawan.
Serasa kami sudah sejak lama telah saling mengenal, walaupun sebenarnya ini kali pertama kami bersua.
Rabbanaghfirlanaa wa liikhwaaninaa, alladziina sabaquuna bil iimaan. Walaa taj’al fii quluubinaa ghillan lilladziina aamanu.
Alhamdulillah, alladzii bini'matihi tatimmush shaalihaat.
Malang, 28/11/2017
Muhibbukum,
Muhammad Zaitun Rasmin
(mh/ind)