ChanelMuslim.com – Kampanye Satu Hati untuk membangun pesantren di Amerika pada Sabtu (27/1/2018) memperoleh 7.7 milyar. Perolehan tersebut hanya dalam waktu tiga jam setelah konser kemudian kampanye donasi. Hasil donasi tersebut akan digunakan untuk membangun pesantren di Amerika. Rencananya oleh Shamsi Ali akan dijadikan sebagai pusat pengaderan mualaf di Amerika Serikat.
"Saya ingin menjadikan pesantren yang akan dibangun menjadi pusat pembinaan mualaf," katanya.
Di sana rata-rata mereka orang imigran menjadi Imam, kata Shamsi, tetapi ia ingin dengan adanya pesantren tersebut, penduduk asli di sanalah yang menjadi imam dan dai.
Shamsi menjelaskan pesantren yang akan dibuat di Amerika Serikat merupakan tantangan tersendiri untuknya dan umat Islam
"Semua ini menjadi tantangan bagi kami umat Islam di Amerika Serikat. Jadi niscaya yang kami lakukan di Amerika Serikat ini akan menjadi pesantren pertama di Amerika, tambahnya.
Menurut lelaki yang sudah berpuluh tahun tinggal di Amerika Serikat ini, negara tersebut dalam izin itu sulit.
"Namun, setelah hidup di Amerika, saya lihat merupakan negara yang hukum yang menjamin kebebasan beragama. Jadi ini uji coba mengenai benarkah Amerika menjamin kebebasan beragama," tambah lelaki yang berasal dari Sulawesi ini.
Oleh karena itu, Shamsi berkeinginan untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Salah satunya dengan membuat pesantren di Amerika.
"Sehingga sebagai putra bangsa di luar negeri, saya menginginkan membuat sesuatu dan menjadikan Indonesia besar. Makanya nama pesantren ini harus kita globalkan. ini merupakan salah satu idenditas Indonesia sebagai bangsa muslim terbesar dunia. Jika Indonesia ingin berkontribusi ke dunia kita harus dakwahkan Islam sesungguhnya," ujarnya.
Tanah pesantren yang akan dibangun bernama “Pesantren Madani Nusantara" ini tadinya merupakan bekas sekolah yang sudah tidak beroperasi lagi.
"Awalnya tanah ini didirikan sekolah, kemudian ditutup. Dibeli oleh orang pakistan ingin dijadikan sekolah tetapi tidak jadi. Lalu disewakan ke peternakan ayam. Orang pakistan ini lalu menjual tanahnya dan ingin orang yang islam dibeli. Makanya kita dapat harga rendah dan dapat membayar downpayment," kata Shamsi bercerita.
Untuk itu dibutuhkan biaya yang sangat besar membangun gedung pesantren tersebut. Selain membongkar gedung-gedung yang lama juga akan dibuat bangunan seperti rumah adat nusantara.
"Mengapa gedung-gedung sekarang ini harus diruntuhkan karena untuk membuat gedung baru berbentuk rumah nusantara," katanya.
Untuk renovasi gedung, kata Shamsi, dibutuhkan sekitar 150 ribu sampai 200 ribu dollar.
"Untuk melunasi masih butuh 400 ribu dollar. Namun, untuk pembangunan jangka panjangnya, saya ingin membuat guest house yang berbentuk daerah. Gedung-gedungnya akan mirip tempat di nusantara. Saya ingin mengatakan ini pengenalan Indonesia di luar negeri," pungkasnya.
Mengenai lebih detail, kata Shamsi, ia masih menunggu arsitek yang akan mendesign pesantren di Amerika tersebut.
:Untuk apa? mereka akan melihat ini mini Indonesia. Untuk kalkulasi saya menunggu arsitek yang mendesign," jelasnya. (Ilham/Desi)