ChanelMuslim.com – Keteladanan ibu sebagai pendidik utama dalam keluarga sangat luar biasa. Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (NU) dan Pengasuh Pondok Pesantren Skill Jakarta K.H. Muhammad Nur Hayid atau Gus Hayid.
Dalam webinar PCI Muslimat NU Jepang pada Sabtu, 5 Febuari 2022 lalu bertema “Muslimat untuk Umat”, Gus Hayid mengatakan bahwa peran perempuan, terutama muslimat NU dalam Islam sangat luar biasa.
Peran tersebut tidak hanya untuk urusan anak-anak, domestik rumah tangga, tetapi bisa juga untuk mencari tambahan nafkah jika diizinkan oleh suami.
Jika suami tidak mengizinkan istri untuk bekerja, suami wajib memenuhi kebutuhan-kebutuhan istri tersebut.
“Setelah peran dalam rumah tangga dan keluarga, mengayomi anak-anak, selanjutnya peran dalam peradaban yang dimulai dari rumah,” jelas Gus Hayid.
“Seorang ibu menjadi panutan dalam mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik. Penuhi kebutuhan anak bukan hanya fisiknya saja, tetapi juga tanamkan nilai-nilai moral,” tambahnya.
Baca Juga: Warisan Ibu
Gus Hayid Ajarkan Keteladanan Ibu Sebagai Pendidik Utama
Webinar yang disiarkan secara live di Facebook Page PCI NU Jepang ini juga dihadiri oleh para pengurus PCI NU Jepang dan PCI Fatayat NU Jepang.
Webinar dilanjutkan dengan acara internal pemilihan ketua baru periode 2022-2027 disertai pemaparan visi misi para calon.
“Semoga panjenengan semua bisa menjadikan muslimat NU Jepang ini menjadi pejuang-pejuang dakwah Islam yang berakhlakul kharimah penuh cinta dan kasih sayang, selalu memberikan maslahat dan masif sehingga Allah Subhanahu wa taala turunkan hidayah-Nya,” kata Gus Hayid.
“Jangan sampai menimbulkan citra negatif agar warga Jepang juga hatinya tertunduk pada Islam,” pesan Gus Hayid mengakhiri sesi webinar.
Gus Hayid juga menambahkan bahwa peran seorang ibu sangat krusial dalam pembentukan suatu bangsa, pun peran seorang muslimat sangat vital dalam melahirkan generasi-generasi yang baik di masa depan.
Maka, kalau kita mau melihat bagaimana suatu bangsa, lihatlah bagaimana perempuannya. Jika baik, bangsa pun akan baik. Namun jika sebaliknya, hancur moral bangsa.
Muslimat juga sangat diharapkan dapat terjun berkontribusi aktif dalam pembangunan peradaban mempertahankan eksistensi muslimat untuk kiprah yang lebih besar demi kemajuan bangsa Indonesia juga dunia pada umumnya.[ind]
Kontributor: Anggita Aninditya P. P.
(Ketua I PCI Muslimat NU Jepang 2017-2021)