ChanelMuslim.com – Dalam rangka mengubah mindset masyarat terkait pariwisata muslim di Indonesia dan mancanegara, tentunya IITCF (Indonesia Islamic Travel Communication Forum) tidak bisa bergerak sendiri. Semua stakeholder harus dilibatkan, baik itu pemerintah, praktisi, lembaga pendidikan, pelaku industri, bahkan salah satunya adalah wartawan.
Untuk itulah, di bulan penuh berkah, Ramadhan ini IITCF membangun silaturahim dan buka bersama (Bukber) bersama para jurnalis untuk melakukan sinergi positif untuk menggelorakan wisata halal di Indonesia dan mancanegara. Tema silaturahim kali ini adalah ‘Mengangkat Potensi Wisata Muslim di Nusantara dan Mancanegara’.
“Kami menyadari, gawe besar kami ini tidak bisa kami lakukan sendiri, kami harus bersinergi dengan awak media agar sosialisasinya sampai ke masyarakat melalui berita-berita yang diproduksi para jurnalis,” ujar Priyadi Abadi.
Tak hanya itu, upaya untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pariwisata halal ini juga diwujudkan dalam bentuk launching dua website, tujuanya agar masyarakat mudah mengakses informasi seputar wisata halal. Yaitu website priyadiabadi.com dan muslimholiday.co.id.
Menanggapi hal itu, Ketua Forjim Dudy Sya’bani Takdir mengatakan salah satu rekomendasi Munas Forjim di Lombok adalah menjalin kerja sama dengan Industri Pariwisata.
“Januari lalu, kami Mukernas di Lombok dan berdiskusi dengan berbagai pengusaha dan pemerintah soal potensi, prestasi untuk mendukung wisata halal. Sebagai wujud dari Murkernas itu, Insya Alloh akan terjalin kerja sama antara para pengusaha yang tergabung dalam IITCF dengan Forjim,” katanya.
Menurutnya jika dalam potensi wisata halal,Turki itu seharusnya masuk peringkat satu. Namun, justru Indonesia menjadi nomor dua yang menjadi tujuan wisata halal.
“Bayangkan bila media dan perusahaan bersinergi. Saya bisa membayangkan bahwa Indonesia bisa menjadi tujuan nomor satu wisata halal di dunia,” tuturnya di Muamalat Tower, Rabu (30/5/2018).
Selain buka bersama, IITCF melalui IITCF Foundation juga memberikan santunan anak yatim, sebagai bentuk kepedulian insan pariwisata kepada anak-anak yatim. “Kami berdoa semoga langkah kami ini menjadi awal kebaikan untuk kita semua, amiin,” harapnya.[ah/rilis]