• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 14 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Fenomena Dua Musim Ekstrim di Indonesia yang Memunculkan Bencana Besar

Juli 21, 2020
in Berita
71
SHARES
548
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

 

ChanelMuslim.com- Sejak Bulan Juli ini, wilayah Indonesia mengalami dua musim ekstrim secara bersamaan. Yaitu, musim hujan dengan curah yang tinggi, serta musim kemarau yang hingga dua bulan tanpa hujan sedikit pun.

Dilansir laman bbc.com, BMKG menyebut bahwa saat ini 64,04 persen wilayah di Indonesia memasuki musim kemarau yang tersebar dari Jawa Barat hingga Nusa Tenggara Timur.

Tapi di saat yang sama, 35,94 persen sisanya mengalami musim hujan. Hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah Sumatera bagian barat, Kalimantan bagian utara, Sulawesi bagian tengah hingga Papua bagian utara.

Dua keadaan ekstrim ini terjadi secara bersamaan di lokasi yang berbeda. "Hari tanpa hujan terpanjang terjadi di NTT selama 70 hari. Sementara daerah yang lain justru terjadi peningkatan curah hujan dan berpotensi menyebabkan bencana seperti banjir, banjir bandang, longsor, angin kencang, hujan dan kilat," ungkap kepala bidang analisis variablitias iklim BMKG, Indra Gustari.

 

Bencana karena curah hujan tinggi terjadi di beberapa tempat. Antara lain seperti yang terjadi di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Banjir bandang setinggi 2,5 meter ini terjadi karena sungai Masamba meluap, sejak Senin (13/7). Dilaporkan, dari bencana banjir yang membawa material lumpur ini menewaskan sedikitnya 37 orang, 40 orang hilang, 58 luka-luka, dan 14.483 orang mengungsi.

Kepala Subdirektorat Kelembagaan Daerah Aliran Sungai, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Yuli Utami menceritakan kronologi terjadinya banjir bandang tersebut.

Pada Senin lalu (13/7), pada pukul 20:15 WITA, volume air dari bantaran Sungai Masamba meluap, namun tidak begitu besar.

Air sempat surut dan warga yang mengungsi kembali ke rumah masing-masing pada pukul 20:45 WITA.

"Namun pada jam sembilan malam, Sungai Masamba kembali meluap dengan perkiraan ketinggian air empat meter. Banjir yang terjadi di Desa Balebo, Masamba merupakan tipe banjir limpasan, sedangkan di Kecamatan Masamba, Malangke, Baebunta merupakan tipe banjir genangan," jelas Yuli.

Yuli menambahkan, terdapat dua penyebab banjir yaitu faktor alam dan manusia. Faktor alam berupa curah hujan yang tinggi dengan intensitas lebih dari 100 milimeter per hari, kemiringan lereng di daerah aliran sungai Balease sangat curam, dan jenis tanah yang bersifat lempung, debu dan remah dengan konsistensi gembur.

Karakteristik tanah dan batuan di lereng yang curam menyebabkan potensi longsor tinggi yang selanjutnya membentuk bendung alami yang mudah jebol jika ada akumulasi air berlebih.

Faktor kedua adalah manusia, “Adanya pembukaan lahan di daerah hulu DAS Balease dan penggunaan lahan masif berupa perkebunan kepala sawit. Sehingga rekomendasinya adalah penegakan hukum terkait pembukan lahan di kawasan hutan lindung, pemulihan lahan terbuka dengan rehabilitasi hutan dan lahan," pungkas Yuli.

Hingga kini, tim penyelamat masih kesulitan melakukan pencarian korban karena timbunan lumpur yang hampir menutup bangunan rumah warga. (Mh)

 

Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Berqurban, Berkah bagi Saudara ‘Jalan bagi Kita ke Surga’

Next Post

Pasca Banjir Bandang Luwu Utara, Tim DMC Langsung Evakuasi Warga

Next Post

Pasca Banjir Bandang Luwu Utara, Tim DMC Langsung Evakuasi Warga

Dahsyatnya Doa Ibu

Dahsyatnya Doa Ibu

Seri Cinta Sahabat, Nusaibah Binti Ka'ab

Seri Cinta Sahabat, Nusaibah Binti Ka'ab

  • doa rabithah

    Doa Rabithah dan Keutamaan Membacanya

    1972 shares
    Share 789 Tweet 493
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    2994 shares
    Share 1198 Tweet 749
  • Sebagai Langkah Strategis, GPC Indonesia Serahkan Jatah Kursinya di Global Sumud Flotilla

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1361 shares
    Share 544 Tweet 340
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    467 shares
    Share 187 Tweet 117
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4910 shares
    Share 1964 Tweet 1228
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7361 shares
    Share 2944 Tweet 1840
  • Yang Berhak Memandikan Jenazah Ibu

    2746 shares
    Share 1098 Tweet 687
  • Ayat Al-Qur’an tentang Traveling

    343 shares
    Share 137 Tweet 86
  • OTW diganti BMW, Ini Penjelasan Ustaz

    2052 shares
    Share 821 Tweet 513
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga