ChanelMuslim.com-Selama 4 hari (30 Agustus-2 September 2018) di Gandaria City, melalui Jakarta EAT FESTIVAL (JEF), Femina Group mengajak food lovers untuk merayakan Kota Jakarta yang menjadi poros dari segala tren makanan di Indonesia.
Sejumlah home industry hingga rumah makan yang menyemarakkan keberagaman kuliner ibu kota, juga adalah magnet wisata yang patut dirayakan. Femina Group melakukannya setelah mantap menjadi penyelenggara Jakarta Fashion Week (JFW) di tahun ke-11 di Kota Jakarta.
[gambar1]
Merupakan suatu misi Femina Group sebagai salah satu grup media terbesar dan tertua untuk mengangkat beragam isu terkait makanan. Ini ditunjukkan dari adanya resep-resep di majalah Femina dan buku resep Primarasa yang selalu diuji di Dapur Uji Femina, hingga ke berbagai aktivitas kuliner.
“Di atas meja makan, kerabat, teman, dan obrolan bertemu,” ujar CEO & President Director Femina Group, Svida Alisjahbana, mengenai tak terpisahkannya makanan di dalam keseharian kita.
[gambar2]
Selama 4 hari (30 Agustus-2 September 2018) di Gandaria City, melalui Jakarta EAT FESTIVAL (JEF), Femina Group mengajak food lovers untuk merayakan Kota Jakarta yang menjadi poros dari segala tren makanan di Indonesia. Sejumlah home industry hingga rumah makan yang menyemarakkan keberagaman kuliner ibu kota, juga adalah magnet wisata yang patut dirayakan. Femina Group melakukannya setelah mantap menjadi penyelenggara Jakarta Fashion Week (JFW) di tahun ke-11 di Kota Jakarta.
[gambar3]
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik acara JEF ini karena menampilkan konsep berbeda dengan festival kuliner yang ada. Dimana kekuatan event ini adalah melibatkan banyak artisan, kaum muda pelaku industri yang adalah kaum millenials.
“Platform digital menjadi kekuatan promosi JEF, adalah tepat karena the more digital the more personal, the more digital the more global. Global artinya mempopulerkan kuliner dan destinasi kuliner ke seluruh dunia melalui digital media. Ini sejalan dengan strategi yang sedang dilakukan Kemenpar dalam mengembangkan destinasi wisata kuliner”, ujar Menteri Pariwisata RI, Arief Yahya.
[gambar4]
“Karena kami melihat konsep event kuliner ini berbeda dengan event kuliner lainnya yang sudah sering diadakan, dimana JEF bukan seperti bazaar – bazaar makanan pada umumnya, tapi JEF ini mengemas event kuliner dengan cara berbeda serta mempunyai visi untuk membawa kuliner kreasi Indonesia ke level yang lebih bergengsi, serta dilengkapi juga dengan adanya diskusi bersama para pakar F&B, food creator yang telah sukses di bidangnya masing-masing selama event berlangsung.
[gambar5]
Tak ingin menjadikan festival ini sekadar tempat jajan, JEF ingin menciptakan panggung bagi sosok hingga komunitas bermisi positif untuk berbagi suara. Bagaimanapun, JEF dimotori oleh perusahaan media yang menjadikan edukasi sebagai garda terdepan. Edukasi dikemas menghibur, sesuai segmentasi target pengunjung: Konsumen gaya hidup.
Dibangun dua area untuk memfasilitasi misi JEF:
Dua Food Tent
Di VIP Parking, mewadahi 42 tenant produk gourmet, tableware, hingga sayur organik. Juga hadir tiga komunitas di tiga tenant yang akan melakukan meet & greet: Upload Kompakan (160k), Cookpad – Indonesia (79,9k), dan Jakarta Berkebun (11,6k).
Dapur Uji Cooking Theater
Edukasi hadir lewat diskusi para game changer. Area Piazza di lantai dasar (semi outdoor) diubah menjadi panggung workshop, demo, hingga talk show. Hadir William Wongso, chef Ragil Wibowo, pastry chef Handi Mulyana dari Australia, Hiang Marahimin (food writing expert), hingga chef Fernando Sindu. Ada pula talk show dari foodpreneur di belakang Roti Nogat, Fedwell, Dough Darlings, hingga Gelato Secrets.
JEF diselenggarakan atas kerja sama dengan Gandaria City, Modena Indonesia, Asabi Greenhouse, dan Brotherwood. JEF didukung oleh Kementerian Pariwisata RI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. [ind/rilis]