ChanelMuslim.com – Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen dan Ilmu Komputer, atau lebih dikenal dengan ESQ Business School (EBS) menggelar wisuda Angkatan Ketiga bertempat di Granada Ballroom Menara 165, TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (12/9) lalu.
Wisuda tahun ini akan mengukuhkan gelar Sarjana dari 35 mahasiswa EBS dinyatakan lulus untuk meraih gelar sarjana di bidang jurusan masing-masing.
Founder EBS sekaligus Tokoh Pembangunan Karakter Bangsa, Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian dalam pengantarnya mengatakan, ESQ Business School lahir dari keinginan mulia untuk melahirkan generasi emas. Generasi yang mampu menjadi pemimpin yang berkarakter unggul di masa depan.
“Pembangunan manusia sejatinya meliputi tiga aspek yaitu Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecedasan Spiritual (SQ),” sebutnya dalam siaran pers yang diterima chanelmuslim.com.
Tetapi,sambung Ary selama ini pendidikan dinilai terlalu menekankan pada Kecerdasan Intelektual (IQ). Ary Ginanjar percaya setidaknya 80 persen keberhasilan seseorang ditentukan dan bersumber dari kecerdasan emosional dan spiritual.
“Akibatnya, seringkali muncul berbagai permasalahan di mana-mana, di berbagai kota di Indonesia, bahkan di seluruh dunia,” ungkap dia.
[gambar1]
Ary Ginanjar Agustian menegaskan oleh karena itu ESQ Business School berusaha melahirkan para lulusan yang kelak menjadi pemimpin masa depan yang berkarakter yang berlandaskan pada kecerdasan Emosional dan Spiritual.
“Mahasiswa EBS memiliki persyaratan, bukan hanya mengejar nilai akademis, namun juga bagaimana mengimplementasikan karakter-karakter positif: jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, dan peduli. Dengan harapan kelak ketika lulus dan menjadi seorang pemimpin, mereka akan merasakan betapa karakter yang dibangun semasa kuliah akan sangat bermanfaat untuk menjadi pemimpin masa depan,” ungkapnya detail.
ESQ Business School memberi jaminan kesuksesan terhadap lulusannya, kata Ary Ginanjar.
“Kenyataan itu dibuktikan bahwa dari seluruh jumlah wisudawan, diantaranya 35 persen telah berhasil mengembangkan usaha atau entrepreneur dan 40 persen sudah diterima bekerja di perusahaan nasionaI atau multinasional,” tambah Ary.
Hal senada dikatakan oleh Kepala ESQ Business School, Dwitya Agustina juga memberikan pesan kepada para wisudawan yakni sesuai dengan visi dari para pendiri maka mahasiswa ESQ Business School bukan hanya dilatih kompetensinya secara intelektual, akan tetapi juga diasah kecerdasannya secara emosional dan spiritual.
““The ESQWay165” menjadi pondasi bagi mereka, agar memahami alasan kesuksesan yang ingin mereka raih, manfaat yang ingin mereka tebarkan serta apa tujuan akhir dari kehidupan mereka,” ujar perempuan yang akrab disapa Uwie.
[gambar2]
Mahasiswa EBS juga dibentuk melalui penghayatan dan pengamalan 5 Values ESQ Business School agar kelak mampu berkiprah di tengah masyarakat dan menjadi pribadi yang unggul karena ketangguhan mental mereka.
“Semua keterampilan dan pengetahuan teknis ini, semua akan membantu Anda di langkah awal menuju sukses. Namun kalian harus ingat bahwa hanya karakter yang akan membawa Anda menuju puncak kesuksesan,” ujar Uwie lagi.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sang Founder ESQ Business School (EBS), Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian. Dewan Penasehat EBS, Prof. Dr. dr. Fasli Jalal, Ph.D dan Dr. Sugiharto, S.E., MBA.
Selain acara Wisuda yang diselenggarkan pada hari ini, EBS juga akan melakukan pemotongan pita sebagai peresmian untuk lantai baru yang terletak di lantai 2 Menara 165, pengenalan tentang program baru EBS yaitu “CEO Tahfidz” dan “Kelas Karyawan.” Welcoming Reception bagi 102 orang mahasiswa baru EBS, serta info mengenai perubahan EBS dari Sekolah Tinggi menjadi Universitas, yang akan diberi nama “Universitas Ary Ginanjar.”
Walaupun EBS bisa dikatakan baru seumur jagung, akan tetapi EBS beberapa kali menorehkan tinta emas prestasi. Beberapa mahasiswa EBS menjadi langganan juara di berbagai kompetisi tingkat nasional. Selain itu, Mahasiswa EBS juga pernah menjadi Juara Utama dalam kompetisi National Business Competition Univation empat kali berturut-turut.
[red/rilis]