PETUGAS pemadam kebakaran di Ekuador berupaya mengendalikan sejumlah kebakaran hutan di luar ibu kota negara tersebut, sementara beberapa negara Amerika Selatan tengah berjuang melawan dampak kekeringan yang meluas dan kebakaran hutan yang memecahkan rekor.
Dikutip dari Aljazeera.com, Quito diselimuti asap dan abu pada hari Rabu (25/9/2024), saat sekitar 2.000 petugas pemadam kebakaran, petugas penyelamat, dan anggota militer berupaya mengevakuasi penduduk dan memadamkan api. Setidaknya enam orang terluka sejauh ini.
“Kebakaran tidak akan berakhir dalam beberapa jam ke depan. Kebakaran pasti akan terus berlanjut hingga malam,” kata Wali Kota Pabel Munoz, seraya menambahkan bahwa suhu malam yang lebih rendah dapat membantu petugas pemadam kebakaran dalam upaya mereka.
Baca juga: Gedung Lantai Enam Rumah Sakit Pusat Pertamina Mengalami Kebakaran
Ekuador Alami Kebakaran Hutan hingga Kekeringan yang Meluas
Munoz menggambarkan situasi tersebut sebagai kritis dan mengatakan dua petugas pemadam kebakaran terluka saat berjuang memadamkan api.
Quito sedang diserang kata pejabat keamanan kota Carolina Andrade, seraya menambahkan bahwa dua orang dewasa dan dua anak-anak juga termasuk di antara yang terluka.
Kebakaran hebat yang memecahkan rekor telah terjadi di sejumlah negara di Amerika Selatan, termasuk Brasil, Kolombia, Venezuela, Bolivia, dan Peru, saat wilayah tersebut dilanda kekeringan parah.
Pemadam kebakaran Quito mengatakan pihaknya menyiramkan air ke api untuk membantu petugas pemadam kebakaran yang berupaya mengendalikan api.
Departemen itu juga menghimbau warga untuk menghindari menerbangkan pesawat tanpa awak, membakar sampah dan melakukan tindakan lain yang dapat memicu kebakaran atau mempersulit upaya pemadaman kebakaran.
Ekuador menghadapi kekeringan terburuk dalam lebih dari 60 tahun, dan kebakaran hutan telah menggarisbawahi meningkatnya kerentanan yang dialami banyak negara terhadap kondisi cuaca ekstrem yang dipicu oleh perubahan iklim.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Awal bulan ini, badan penelitian luar angkasa Brasil, Inpe, mengatakan telah mencatat 346.112 titik api kebakaran di seluruh Amerika Selatan sepanjang tahun ini, jumlah tertinggi sejak rangkaian data dimulai pada tahun 1998.
Di Peru, pemerintah minggu lalu mengumumkan keadaan darurat di beberapa provinsi yang terkena dampak kebakaran hutan.
Dan otoritas energi Brasil mengumumkan mereka akan mendukung penerapan kembali waktu musim panas karena kekeringan mengancam pembangkit listrik tenaga air negara tersebut.
Ekuador juga mengalami pemadaman listrik akibat kekeringan yang membebani kapasitas energi negara itu.
Sementara itu, pengiriman gandum di Argentina dan Brasil melambat karena menurunnya permukaan air sungai. [Din]