• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 14 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Drama Segitiga: PBB, Amerika, dan Israel

Mei 22, 2024
in Berita
Belajar dari Hamas dan Gaza

Ilustrasi, foto: halberdbastion.com

76
SHARES
582
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

GENOSIDA yang dilakukan Israel terhadap Palestina berujung pada pengadilan internasional. Namun, hampir dua bulan sidang berlangsung, Israel tetap membantai rakyat Palestina.

Pada awal April lalu, ICJ atau International Court of Justice memulai sidang tentang dugaan genosida Israel terhadap Palestina. Sidang pun sudah berakhir. Keputusannya, adanya risiko genosida yang masuk akal dari serangan Israel ke Jalur Gaza.

Keputusan yang Aneh

Ada enam tindakan yang diperintahkan pengadilan. Antara lain, Israel harus mencegah genosida di Gaza, segera mengizinkan bantuan masuk ke Gaza, Israel diperintahkan untuk menyimpan bukti genosida, dan Israel menyerahkan laporan ke mahkamah dalam waktu satu bulan.

Dari semua perintah hasil sidang tersebut, tak satu pun yang digubris Israel. Dan keputusan yang aneh itu memang juga dianggap aneh oleh Israel dan Amerika.

Untuk masyarakat dunia, keanehannya adalah bagaimana mungkin pelaku diminta untuk mengumpulkan bukti kesalahannya. Mana ada perampok dan pembunuh yang begitu ‘baik’ mau mengumpulkan semua kejahatannya agar bisa dihukum berat.

Israel dan Amerika pun menganggap keputusan itu juga aneh. Menurut Netanyahu, Palestina itu bukan sebuah negara berdaulat. Jadi, tidak cocok dengan objek persidangan yang mestinya antar dua negara yang berdaulat.

Namun dalih Israel ini kian membuktikan betapa jahatnya pemikiran mereka terhadap hak asasi rakyat Palestina yang lebih 76 tahun mereka jajah.

Surat Penangkapan Jaksa ICC

Jaksa International Criminal Court atau ICC, Karim Khan, yang berada di bawah payung PBB mengeluarkan lima surat penangkapan terkait konflik Israel dan Palestina.

Menariknya, tiga dari lima surat penangkapan itu dialamatkan ke pihak yang menjadi korban. Tiga surat ditujukan ke petinggi Hamas. Dan dua surat dialamatkan ke petinggi Israel.

Tiga surat untuk Hamas adalah Kabiro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, pemimpin Gaza Yahya Sinwar, dan Panglima Izzuddin Al-Qassam Mohammed Diab Al-Masri. Mereka dituduh telah membantai, memperkosa, membunuh, rakyat Israel termasuk menjadikan mereka tawanan.

Sementara dua surat penangkapan untuk Israel ditujukan ke PM Israel Netanyahu dan Mentri Pertahanan Israel Yoav Gallant. Keduanya dituduh memiliki alasan yang masuk akal untuk diyakini sebagai bertanggung jawab atas kejahatan perang.

Sandiwara Segitiga

Jangan pernah berharap pada PBB. Terlebih yang menyangkut kepentingan Israel dan Amerika. Karena pada posisi ini, PBB tak lebih dari sekadar ‘kacung’ mereka.

Perhatikanlah semua resolusi PBB yang ditujukan kepada Israel selama berpuluh-puluh tahun. Isinya selalu sama dengan keinginan Amerika: menyerukan sandiwara perdamaian Israel dan Palestina.

PBB baru bisa dibiarkan terlihat ‘taringnya’ ketika berhadapan dengan negara-negara yang berseberangan dengan kepentingan Amerika. Misalnya, terhadap Rusia, Iran, Cina, dan lainnya.

Sejak kelahirannya, PBB memang dirancang untuk itu. Yaitu, melindungi kepentingan Barat khususnya Amerika untuk melancarkan penjajahan di seluruh negeri.

Lalu, masihkah ada kepatutan untuk berharap dengan Mahkamah ala PBB ini? Rasanya, nalar sehat sulit memakluminya. [Mh]

Tags: Drama Segitiga: PBB Amerika dan Israel
Previous Post

Manfaat Vitamin C untuk Si Kecil, Bantu Sembuhkan Luka

Next Post

Amalan di Bulan Dzulhijjah, Puasa Hari Arafah

Next Post
Abdullah bin Amir, Pemimpin Pemuda Quraisy

Amalan di Bulan Dzulhijjah, Puasa Hari Arafah

Muslim LifeFair Kini Hadir di Cibinong dengan Tema Pesta UMKM Muslim

Muslim LifeFair Kini Hadir di Cibinong dengan Tema Pesta UMKM Muslim

Catat Tanggal Penjualan Tiket Presale Pameran Muslim LifeFair Cibinong 2024

Catat Tanggal Penjualan Tiket Presale Pameran Muslim LifeFair Cibinong 2024

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga