ChanelMuslim.com – Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati mengusulkan kepada Bank Indonesia untuk memberikan bantuan program pendidikan formal dan informal terkait ekonomi dan peningkatan SDM. Dengan demikian, akan berdampak kepada peningkatan UMKM sehingga mampu bertahan dan memiliki daya saing yang tinggi di dalam negeri bahkan bisa go internasional.
“UMKM itu tidak bisa dipisahkan dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata SDM UMKM adalah lulusan SD dan SMP, kapasitas SDM inilah yang membuat UMKM sulit berkembang. Sedangkan 99,9% UMKM kita menopang ekonomi nasional dan korporasi hanya 0,01% , tapi kalau kapasitas SDM-nya masih rendah, tentu akan sulit mendongkrak UMKM berkontribusi pada perekonomian nasional,” ujar Anis, Kamis (2/12/2020).
Anis menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah bertindak nyata membantu Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Barat yang terdampak covid-19.
“Penting bagi kita semua untuk fokus kepada UMKM agar mampu bertahan di tengah situasi pandemi covid 19 yang belum berakhir,” katanya.
Anis yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini menambahkan, “Seiring dengan banyaknya UMKM yang baru tumbuh di berbagai wilayah, terutama dari kalangan ibu-ibu rumah tangga, sebagian besarnya adalah usaha mikro dan ultra mikro sehingga mereka menghadapi kesulitan dalam mengakses lembaga perbankan. Sedangkan, pemerintah mengucurkan KUR atau BI mengeluarkan permodalan, yang seluruhnya melalui perbankan. Maka, perlu adanya solusi tepat yang dihadirkan oleh pemerintah dan BI dalam hal ini,” tegasnya.
Anggota legislatif dari Daerah Pemilihan (DAPIL) DKI Jakarta 1 wilayah Jakarta Timur ini juga menyampaikan terkait dengan digitalisasi UMKM.
“Belum banyak UMKM yang masuk platform digital, data dari Kementrian Koperasi, dari 64 juta UMKM, yang masuk platform digital baru sekitar 8 juta atau 13% sehingga digital UMKM, menurut saya tidak bisa terburu-buru, menjangkau akses perbankan saja mereka masih kesulitan, apalagi digitalisasi,” tutupnya.[ind]