?ChanelMuslim.com – Tingginya minat pesantren untuk menjadikan para santri menjadi enterpreneur yang memiliki lifeskill, Kementerian Agama akan lakukan sinergi dengan Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN).
Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan untuk mendorong para santri menjadi wirausaha dan berkecimpung di industri kreatif Kemenag siap menjalin sinergi dengan KEIN untuk tujuan tersebut.
“Kami tertarik untuk bekerjasama dengan KEIN. Sekarang ini awareness atau kesadaran pesantren akan pentingnya life skill, selain tentunya pendalaman ilmu agama, juga semakin meningkat. Antusiasme dunia pesantren dalam hal ini juga semakin tinggi,” terang Kamaruddin Amin di Jakarta, Selasa (21/3) seperti dilansir laman kemenag.go.id.
Kamaruddin menjelaskan pihaknya akan akan meminta Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren untuk segera menjajaki kemungkinan itu secepatnya.
“Penjajakan diperlukan utamanya untuk bisa memahami format sinergi hingga nantinya berujung pada adanya MoU. Adapun sinergi yang diharapkan adalah program yang berdampak pada dua hal sekaligus, yaitu: peningkatan kompetensi pesantren dalam menghasilkan santri dengan kompetensi life skill dan peningkatan kompetensi pesantren sebagai lembaga yang mengembangkan industri kreatif,” tuturnya.
Pesantren lanjutnya, memiliki potensi besar untuk mendukung peningkatan daya saing ekonomi nasional dengan mengembangkan sejumlah life skil.
“Kita akan memberi afirmasi pengembangan kompetensi life skill di pesantren. Pengembangan industri kreatif salah satu yang menarik dan berpotensi dikembangkan,”ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Pokja Industri Kreatif KEIN Irfan Wahid mengatakan, Presiden berharap sektor industri kreatif di pesantren semakin maju agar dapat ikut menopang ekonomi secara nasional.
“Keinginan Presiden Jokowi agar pesantren dapat menjadi penopang ekonomi nasional begitu tinggi. Saya mencoba mendorong hal itu melalui sektor industri kreatif dan wirausaha santri,” katanya, Senin (20/3) dalam sumber yang sama.
Menurutnya banyak hal yang bisa dilakukan para santri untuk belajar wirausaha dengan produk yang berbeda serta memiliki keunikan.
“Syaratnya, para santri tidak lekas putus asa dalam mengembangkan usaha, serta selalu membuka wawasan, tekun, dan tidak mudah menyerah,” tutup Irfan. (jwt/*)