• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 18 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Berita

Dewan Hubungan Amerika-Islam Ingatkan Anggotanya Tak Bepergian ke Prancis

Oktober 30, 2020
in Berita
68
SHARES
524
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) pada Selasa lalu memperingatkan Muslim Amerika agar tidak bepergian ke Prancis karena mereka dapat berhadapan dengan bahaya dan diskriminasi di sana.

Organisasi advokasi dan hak sipil Muslim terbesar di negara itu mengeluarkan rekomendasi tersebut di situsnya "di tengah kampanye 'munafik dan berbahaya' dari kefanatikan Islamofobia yang menargetkan para Muslim Prancis, masjid, dan organisasi Islam."

Keputusan tersebut diambil atas serangan penikaman rasis terhadap dua wanita Muslim di Paris dan larangan hukum terhadap pakaian Muslim.

Dalam sebuah pernyataan, Direktur Eksekutif Nasional CAIR Nihad Awad mendesak pemerintah Prancis untuk mengakhiri "kampanye kefanatikan yang irasional, ilegal, dan munafik terhadap warganya sendiri."

"Setiap orang di Prancis memiliki hak untuk menjalankan agama mereka, dan setiap orang di seluruh dunia memiliki hak untuk memutuskan produk mana yang akan mereka beli," kata Awad.

Presiden Prancis Emmanuel Macron baru-baru ini memicu kemarahan di seluruh dunia Islam karena menuduh Muslim Prancis "separatisme" dan menggambarkan Islam sebagai "agama dalam krisis."

Hal itu bertepatan dengan pembunuhan seorang guru sekolah menengah Prancis yang menunjukkan kartun yang menghujat Nabi Muhammad kepada murid-muridnya saat diskusi kelas tentang kebebasan berbicara.

Macron pun memberi penghormatan kepada guru tersebut dan mengatakan negaranya tidak akan menyerah atas kartun penghinaan tersebut.

Beberapa negara Arab serta Turki, Iran dan Pakistan mengecam Macron, di mana Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa pemimpin Prancis itu membutuhkan "rehabilitasi mental."

"Prancis tidak dapat menggunakan dalih kebajikan kebebasan berbicara untuk menghukum Muslim Prancis," tukas Awad.[ah/anadolu]

Previous Post

Umat Islam Rayakan Maulid Nabi di Masjid Al-Aqsha

Next Post

PM Lebanon: Hina Nabi Muhammad Melukai Perasaan Muslim di Seluruh Dunia

Next Post

PM Lebanon: Hina Nabi Muhammad Melukai Perasaan Muslim di Seluruh Dunia

Kepala LSM Muslim Prancis yang Teraniaya Mencari Suaka Politik di Turki

Empat Tahanan Palestina Lakukan Mogok Makan di Penjara Israel

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga