SEORANG gadis Muslim India berusia 9 tahun yang tinggal di Dubai telah memenangkan hati CEO Apple Tim Cook setelah ia menjadi pengembang aplikasi iOS termuda.
Menulis lebih dari 10.000 baris kode untuk aplikasi barunya, Hana Muhammad Rafeeq mengirimkannya ke CEO Apple untuk membuktikan kepada orang tuanya bahwa dia telah melakukan sesuatu yang luar biasa, Gulf Times melaporkan.
“Alasan saya menulis ini adalah agar orang tua saya dapat memberi tahu pemimpin Apple betapa menakjubkannya saya mencapai sesuatu dan betapa antusiasnya saya tentang teknologi pada umumnya dan Apple pada khususnya,” tulisnya.
Hana mendapat kabar baik setelah Cook mengucapkan selamat kepadanya karena berhasil mengembangkan aplikasi iOS untuk iPhone pada usia 9 tahun.
“Hana, Selamat atas banyak pencapaian luar biasamu di usia yang begitu muda! Jika kamu bertahan, kamu akan melakukan hal-hal luar biasa di masa depan. Tim, tolong,” tulis Cook.
Hana sangat gembira mendapatkan jawaban Cook.
Baca Juga: 20 Pelajar Indonesia Raih Beasiswa dari Apple
CEO Apple Puji Gadis Muslim Berusia 9 Tahun Karena Kembangkan Aplikasi iOS
“Saya senang mendapatkan reaksinya berkat email saya… Mereka [Apple] memiliki sistem untuk memvalidasi klaim. Banyak anak muda yang membuat aplikasi,” ujar Hana.
Muhammad Rafeeq, ayah Hanna, mengatakan putrinya belajar coding dari kakak perempuannya, Leena Fathima, yang berusia sepuluh tahun.
Kedua saudara perempuan yang belajar di rumah itu awalnya belajar coding ketika ibu mereka mulai belajar coding.
Anak-anak itu sekarang mahir dalam bahasa pengkodean HTML, CSS, C, C++, Swift, dan SwiftUI terbaru.
Rafeeq bermimpi mereka akan menawarkan kelas pengkodean gratis kepada anak yatim melalui yayasan yang dinamai menurut nama mereka.
Hana bukan satu-satunya siswa Muslim jenius yang menorehkan kesuksesan luar biasa.
Pada Maret 2017, Yasha Asley, seorang Muslim Inggris keturunan Iran, menjadi karyawan termuda di universitas Leicester.
Saheela Ibraheem, gadis Muslim Nigeria, juga telah memasukkan namanya di antara daftar “50 Remaja Terpintar di Dunia”.
Remaja Eritrea Jemal Abraha juga mengembangkan teori matematika yang mengaitkan nomor telepon seseorang dengan usia mereka, memberinya biaya penandatanganan sebesar US$30 juta dolar untuk bekerja dengan Apple setelah ia lulus.[ind/aboutislam]