ChanelMuslim.com – BNI Syariah mengembangkan pelatihan manajemen masjid untuk segmen perkantoran. Acara pelatihan ini diikuti oleh pengelola masjid perkantoran.
Acara pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalitas manajemen masjid. Untuk itu BNI Syariah mengadakan Focus Group Discussion (FGD) "Manajemen Masjid Kantor" Rabu (13/3).
Dengan acara ini, Abdullah Firman Wibowo, Direktur Utama BNI Syariah berharap bisa meningkatkan pengelolaan masjid kantor dalam hal keuangan, organisasi, program dan pengelolaan usaha mandiri masjid.
"Melalui FGD Manajemen Masjid Kantor, kami berharap bisa mencetak takmir-takmir masjid yang profesional yang dapat mengelola masjid kantor secara optimal," kata Abdullah Firman Wibowo.
Acara FGD ini merupakan acara yang pertama kali dilakukan BNI Syariah dengan mengundang pengurus DKM Masjid Kantor. Sebelumnya BNI Syariah telah mengadakan Pelatihan Manajemen Masjid secara umum pada tahun 2018, diikuti oleh 2.284 peserta dan 1.256 masjid di 10 kota di Indonesia, yaitu Banda Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Makassar dan Bandung.
Tujuan diadakannya FGD ini adalah untuk mempererat silaturahmi antar DKM masjid perkantoran dan sharing knowledge mengenai pengelolaan masjid. Selain itu, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai manajemen masjid seperti apa yang dapat diterapkan di masjid Perkantoran sehingga dapat memakmurkan masjid dan lebih jauh lagi mendatangkan keberkahan bagi pengurus masjid dan segenap pegawai.
Ke depannya, BNI Syariah berencana mengadakan FGD serupa untuk masjid di mall/pusat perbelanjaan. Pada tahun 2019 Program Pelatihan Manajemen Masjid akan dilaksanakan di 20 kota selama bulan Maret sampai dengan Desember 2019 melibatkan 4.000 peserta dan 2.000 masjid.
Pada pelaksanaan program ini di tahun 2018, BNI Syariah berhasil meningkatkan pertumbuhan jumlah dan volume rekening masjid di seluruh wilayah lokasi pelaksanaan program. Hal ini menopang portofolio DPK BNI Syariah secara keseluruhan di tahun 2018 mencapai Rp 35,50 Triliun, tumbuh sebesar 20,82% dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 3 juta. (Ilham)