RENCANA Presiden AS Donald Trump untuk mengakhiri perang di Jalur Gaza mendapat reaksi beragam dari warga yang mengungsi di kota Deir al-Balah, Gaza tengah.
Sebagian menolak rencana tersebut, menganggapnya sebagai bentuk penyerahan yang berpotensi menghapus perjuangan Palestina, sementara sebagian lain mendukungnya sebagai satu-satunya jalan menghentikan perang.
Saed al-Khatib, pengungsi dari Gaza utara, menyerukan agar semua negara di dunia membantu mengakhiri perang, terlepas dari rencana yang diajukan.
Ia mengatakan, “Kami sudah kehilangan segalanya: rumah, sekolah, dan masa depan. Dunia hanya menyaksikan penderitaan kami.”
Ia menegaskan, “Kami mendukung rencana yang mengakhiri perang, tetapi dengan syarat kami diperintah oleh pemimpin Palestina, bukan pihak luar.”
Mustafa al-Za’anin, pengungsi dari Beit Hanoun, mendukung rencana yang mengakhiri peperangan dan menghentikan kehancuran serta penarikan tentara Israel, namun menolak rencana yang dianggap memperkuat pendudukan.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Berikut Respon Warga Gaza terhadap Rencana Trump untuk Mengakhiri Perang
Ia juga menolak peran Tony Blair, mantan Perdana Menteri Inggris, yang dianggap sebagai sosok kontroversial dan bersejarah negatif di wilayah tersebut.
Basem Mohammed dari lingkungan Shuja’iyya menyampaikan kelelahan yang mendalam akibat perang yang tak kunjung usai dan mendukung semua upaya yang menghentikan konflik ini.
Sementara itu, Ghada Hamdan dari lingkungan Nasr berharap agar negosiasi dapat membuka akses bantuan, merawat korban luka yang butuh perawatan di luar Gaza, dan mengakhiri penderitaan warga.
Baca juga: Trump Tolak Rencana Israel untuk Membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Konflik Kian Memanas
Hassan Qreiqaa, pengungsi dari Jabalia, menyatakan meskipun rencana Trump menguntungkan Israel, perang tetap berlanjut karena keputusan Israel untuk memusnahkan rakyat Palestina.
Ia menekankan bahwa pembunuhan dan penderitaan harus segera dihentikan.
Sejak 7 Oktober 2023, agresi Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 66 ribu warga dan melukai sekitar 168 ribu lainnya, menurut data Kementerian Kesehatan Palestina.[Sdz]