BANG Onim akhirnya kembali ke Indonesia, Senin (6/11) sore. Begitu pun dengan istri dan tiga anaknya. Ia mengungkapkan ketidakpercayaannya bisa selamat tiba di Indonesia.
Setelah mengalami proses evakuasi panjang, akhirnya Bang Onim dan keluarga tiba di Bandara Soekarno Hatta pada Senin sore. Sejumlah kerabat menjemputnya.
Saat ditemui wartawan, Bang Onim mengungkapkan rasa harunya bisa tiba di Indonesia. “Saya tidak percaya bisa tiba di Indonesia,” ungkapnya dengan rasa haru.
Selain mengucapkan rasa terima kasih kepada pemerintah, aktivis kemanusiaan Indonesia Palestina ini mengungkapkan pengalamannya selama proses evakuasi.
Ia menjelaskan betapa susah dan ketatnya pengawasan di perbatasan Rafah. “Tidak bisa orang dari luar masuk ke Gaza, dan tidak bisa pula orang Gaza yang keluar,” ungkapnya.
Perjalanan Panjang Evakuasi
Melalui perbatasan Rafah, antara Gaza dan Mesir, Bang Onim bersama istri dan tiga anaknya akhirnya berhasil diizinkan keluar. Padahal saat itu, perbatasan Rafah masih dibombardir Israel.
Setelah pihak Kementerian Luar Negeri berhasil menjemput Bang Onim dan keluarga, mereka bergerak menuju Kairo. Ketika dievakuasi di Rafah waktu menunjukkan jam 7 malam, Kamis (2/11).
Perjalanan panjang pun dialami Bang Onim dan rombongan Kemlu. Jarak antara Rafah dan Kairo sekitar 350 kilometer. Setelah melalui perjalanan yang berliku, akhirnya pada sekitar jam 4 dini hari, mereka tiba di KBRI Kairo, Mesir, Jumat (3/11).
Setelah istirahat, Bang Onim dan keluarga diberangkatkan dari Mesir menuju Jakarta pada Ahad (5/11).
baca juga: Keluarga Bang Onim Berhasil Dievakuasi dari Gaza
Bang Onim Tak Percaya Bisa Kembali ke Indonesia
Kiprah Bang Onim di Gaza
Bang Onim atau Abdillah Onim awalnya aktif sebagai tenaga kemanusiaan Mer-C. Ia dan beberapa aktivis kemanusiaan lainnya tiba di Gaza pada tahun 2008.
Setelah 10 tahun di Mer-C, pada Maret 2018, Bang Onim mendirikan lembaga kemanusiaan sendiri, yaitu NPC atau Nusantara Palestina Center. Sejak itu, tanggung jawab Bang Onim lebih berat lagi.
Allah menganugerahkan Bang Onim jodoh, seorang muslimah asli Gaza. Saat ini, keduanya telah dikaruniai tiga anak. Anak sulungnya saat ini sudah menjadi gadis berusia 11 tahun.
Meski sejak lahir tinggal di Gaza, anak Bang Onim juga fasih berbahasa Indonesia.
Suasana di Gaza menurut Bang Onim
Suasana di Gaza memang tidak kondusif setelah Israel melakukan serangan ke Gaza. Menurut Bang Onim, sejumlah guru dan teman sekolah puterinya sudah banyak yang tewas.
Pria kelahiran daerah Galela, Maluku Utara ini bahkan selalu menyiasati tidurnya bersama istri. Jika istrinya tidur di ruang tamu, maka ia tidur di dapur. Begitu pun sebaliknya.
Hal ini agar jika Israel membom Gaza dan mengenai ruang tamu, istrinya masih selamat. Dan begitu pun sebaliknya.
Saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Bang Onim menangis. Ia merasakan haru yang luar biasa. Ia seperti tak percaya bisa selamat dan tiba di Indonesia. [Mh]