Chanelmuslim.com – Perubahan iklim mengakibatkan perubahan suhu global rata-rata meningkat karena peningkatan emisi gas rumah kaca terutama CO2 yang memerangkap suhu panas di atmosfer bumi. Hutan mangrove sebagai salah satu solusi atasi perubahan iklim memiliki peran yang besar.
Menurut hasil studi yang dilakukan CIFOR, menunjukan bahwa hutan mangrove Indonesia disebut menyimpan lima kali karbon lebih banyak per hektare dibandingkan dengan hutan tropis dataran tinggi. Tahun 2011 tercatat sekitar 3 juta hektare hutan mangrove tumbuh di sepanjang 95.000 kilometer pesisir Indonesia. Jumlah ini mewakili 23% dari keseluruhan ekosistem mangrove dunia.
BBC melaporkan pada Februari sampai April 2016, Conservation International melakukan uji lapangan terhadap kemampuan bakau di Teluk Arguni, Kaimana, Papua, dalam menyerap karbon. Di Kaimana sendiri, sedikitnya ada 500 ribu hektare lebih bakau yang tersebar di empat wilayah, yaitu Arguni, Etna Yamor, Buruway, dan Kaimana, atau artinya seperenam dari jumlah luasan bakau di Indonesia.
Potensi besar hutan mangrove Indonesia berada di Papua. Hal tersebut diakui oleh peneliti bakau dari Pusat Oseanografi LIPI I Wayan Eka Dharmawan. Hampir 50% mangrove di Indonesia ada di tanah Papua. Dalam enam tahun terakhir Wayan melakukan penelitian ke kurang lebih 25 lokasi hutan mangrove di Indonesia dan mendapati bahwa warga hanya mengetahui fungsi bakau sebagai penahan abrasi dari tsunami bukan menyerap karbon.
Berdasarkan data Organisasi Pangan Dunia PBB, dalam tiga dekade terakhir, Indonesia sudah mengalami kehilangan 40% mangrove, artinya Indonesia memiliki kecepatan kerusakan mangrove terbesar di dunia. Kerusakan mangrove justru menambah lepasnya jumlah karbon ke udara dan meningkatkan gas rumah kaca di atmosfer bumi.
Belum lama ini, Kawasan Mangrove Centre di Graha Indah, Balikpapan, Kalimantan Timur memperoleh Kalpataru dari Presiden. Selain menjadi kawasan wisata pendidikan tetapi juga memiliki peran penting dalam mitigasi perubahan iklim.
Agus Bei, pendiri dan ketua Pengelola Mangrove Centre Balikpapan mengumumkan hasil penelitian yang dilakukan beberapa tim gabungan yang meneliti kawasan Mangrove Centre Balikpapan. Untuk satu hektare lahan mangrove di Mangrove Centre Balikpapan dapat menyimpan 40 ton karbon dalam sehari. Hal ini menunjukan bahwa hutan mangrove memberi sumbangan yang sangat potensial untuk mengurangi emisi karbon dibanding hutan hujan tropis. (Winda)