ChanelMuslim.com – Sebuah organisasi nonprofit Muslim, Asosiasi Segitiga Ibu Muslim Amerika (TAMAM), mempelopori gerakan modest fashion untuk pengungsi Afghanistan.
Mereka menyediakan pakaian lengan panjang atau longgar untuk wanita Afghanistan karena kebanyakan dari para imigran tersebut kesulitan mendapatkan pakaian sederhana yang sesuai dengan ajaran agama mereka.
Padahal, Allah telah memberikan instruksi khusus kepada muslimah untuk berpakaian sopan dan menjaga kesucian mereka.
Al-Qur’an mengatakan:
“Wahai Nabi, beri tahu istri-istrimu dan putri-putrimu dan wanita-wanita mukmin untuk menutupkan jubah mereka (ketika mereka pergi ke luar negeri). Itu lebih baik, agar mereka dikenali dan tidak diganggu. Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.” (Al Qur’an, 33: 59).
Baca Juga: 100 Brand Modest Ramaikan Fashion Show Together(E) International Virtual Modest Fashion Summit 2021
Asosiasi Ibu Muslim Amerika Pelopori Gerakan Modest Fashion untuk Pengungsi Afghanistan
Presiden TAMAM Asma Khan mengatakan kepada Spectrum News bahwa kebutuhan berpakaian seorang muslimah di Amerika tidak sepenuhnya dapat terpenuhi.
“Mungkin mereka tidak benar-benar dipahami dengan baik. Dan ini adalah komunitas kami, jadi ini adalah jenis pakaian yang kami kenakan. Banyak dari kami berasal dari komunitas seperti itu, jadi kami dapat memahami apa sebenarnya yang mereka cari dan menyediakannya untuk mereka,” kata Asma.
Kesopanan, Bagian Hijab yang Terlupakan
Khan, seorang Muslim Pakistan-Amerika sendiri, memahami kebutuhan wanita Muslim untuk menjadi sederhana.
“Mereka meninggalkan semua yang mereka ketahui,” kata Khan.
“Mungkin pakaian adalah sesuatu yang bisa mereka ambil perlahan, dan setidaknya mulailah dengan pakaian yang mereka kenal dan berada di zona nyaman mereka sampai tingkat tertentu, sehingga mereka bisa perlahan melakukan transisi. Transisinya sangat mendadak, sangat berbeda dari biasanya.”
Organisasi Khan telah membantu memukimkan kembali para pengungsi dari negara-negara seperti Republik Demokratik Kongo dan Bangladesh.
“Saya pikir sebagai umat Islam, kita selalu terpanggil untuk melakukan pengabdian masyarakat dan membantu mereka yang membutuhkan bantuan,” katanya.
“Semua orang merasakan rasa persaudaraan, persaudaraan, merasa bertetangga dan bahwa kita adalah satu komunitas dan bahwa kita harus saling membantu.”
Dengan kedatangan para pengungsi, beberapa kelompok Muslim telah memimpin upaya untuk membantu para pengungsi di rumah baru mereka.
Pada bulan September 2021, orang-orang Indiana menyumbangkan ratusan sajadah, sumbangan pakaian dan produk kebersihan pribadi kepada para pengungsi Afghanistan, percaya bahwa doa adalah hubungan dengan Tuhan yang dibutuhkan semua orang pada saat-saat sulit.[ind/aboutislam]