Chanelmuslim.com-Drama pembajakan pesawat EgyptAir yang terbang dari Alexandria ke Kairo dan dipaksa mendarat di Siprus pada Selasa (28/3) berakhir sudah. Para penumpang dan awak pesawatnya dibebaskan tanpa mengalami luka-luka.
Sebanyak 81 orang, termasuk 21 warga negara asing dan 15 awak, menumpang penerbangan pesawat Airbus 320 itu ketika tinggal landas, kata Kementerian Penerbangan Sipil Mesir.
Motif pembajakan masih misterius, namun pembajak telah ditangkap setelah menyerahkan diri. Para pejabat Siprus mengatakan insiden itu tak berkaitan dengan terorisme tetapi media negara Siprus mengatakan pembajak yang berkelamin pria itu menuntut pembebasan tahanan wanita di Mesir.
Setelah pesawat itu mendarat di bandar udara Larnaca, perundingan dimulai dan siapapun yang berada di dalam pesawat dibebaskan kecuali tiga penumpang dan empat awak, kata Menteri Penerbangan Sipil Mesir Sherif Fethy.
Segera setelah ia mengeluarkan komentar-komentar, televisi Siprus menyiarkan gambar yang menunjukkan beberapa orang meninggalkan pesawat itu melalui tangga dan seorang pria melompat keluar jendela kokpit dan melarikan diri.
Pembajak itu kemudian menyerahkan diri kepada pihak berwajib.
“(Pembajakan) berakhir,” demikian Kementerian Luar Negeri Siprus dalam kicauannya.
Berbicara kepada wartawan setelah krisis berakhir, Perdana Menteri Mesir Sherif Ismail mengatakan bahwa pembajak adalah seorang warga negara Mesir tetapi motif-motifnya masih belum jelas.
“Pada beberapa kesempatan ia meminta bertemu dengan wakil Uni Eropa dan hal-hal lain, ia meminta pergi ke bandara lain tetapi tidak ada yang spesifik,” kata dia, menambahkan bahwa pria tersebut sekarang akan diperiksa untuk menentukan motif-motifnya.
Pejabat Kemlu Siprus Alexandros Zenon mengatakan kepada wartawan, selama krisis itu, pembajak tampak tidak stabil.
Kementerian Penerbangan Sipil Mesir mengatakan pilot pesawat tersebut, Omar al-Gammal, telah memberitahu pihak berwenang bahwa ia diancam oleh seorang penumpang yang mengaku ia mengenakan rompi bahan peledak untuk bunuh diri dan memaksanya mengalihkan pesawat ke Larnaca.
Foto-foto yang disiarkan televisi negara Mesir memperlihatkan seorang pria paruh baya berada di sebuah pesawat mengenakan kacamata dan memperlihatkan sebuah sabuk putih dengan kantong-kantong dan kabel-kabel.
Menteri Fethy mengatakan pihak berwenang rompi bunuh diri itu palsu tetapi insiden tersebut dianggap serius guna menjamin keselamatan semua yang berada di dalam pesawat.
“Penumpang kami semua baik-baik dan para awak baik-baik, kami tidak mengatakan ini sebagai aksi teroris, ia bukan profesional,” kata Fethy kepada wartawan setelah insiden itu. Demikian laporan Reuters.(ind/ant)