ChanelMuslim.com – Salinan Al-Qur’an bersejarah milik Presiden Amerika Thomas Jefferson dipamerkan di paviliun AS Expo 2020 Dubai, setelah untuk pertama kalinya meninggalkan tempat asalnya di Library of Congress di Washington, DC.
Baca juga: Tabuk, Salah Satu Permata Saudi yang Kaya Situs Arkeologi
“Ini akan dipajang di #USAPavilion sebagai bagian integral dari tema kami, ‘Life, Liberty, and the Pursuit of the Future’,” paviliun AS di Expo 2020 Dubai mengatakan di akun media sosial resmi mereka.
Jefferson adalah presiden ketiga AS, dan secara luas dikreditkan sebagai penulis utama Deklarasi Kemerdekaan negara tersebut.
Al-Qur’an – terjemahan bahasa Inggris edisi kedua dua volume oleh George Sale pada tahun 1734 – serta peta berbingkai Makkah dipindahkan dari Perpustakaan Kongres melalui peti kayu yang dibuat khusus dengan bantalan empat inci dan nampan yang disesuaikan, bersama dengan sensor yang mendeteksi getaran dan perubahan suhu.
Staf konservasi dan keamanan mengawal ketat artefak bersejarah itu dalam perjalanan mereka ke acara global di Dubai.
Diyakini bahwa Jefferson, yang merupakan presiden AS selama dua periode dari tahun 1801-1809, memperoleh salinan Al-Qur’an bersejarah itu saat ia masih muda belajar hukum. Dua set volume salinan Al-Qur’an dicetak di London dan belum pernah bepergian ke luar AS sejak kedatangannya di Amerika Kolonial saat itu.
Sebelumnya pada 2006 lalu, Keith Ellison terpilih sebagai anggota Kongres AS dari negara bagian Minnesota. Politisi Partai Demokrat itu menjadi muslim pertama yang bergabung dalam lembaga legislatif tersebut.
Saat pengambilan sumpah, ia menggunakan Al-Qur’an dari perpustakaan Thomas Jefferson. Orang-orang pun bertanya-tanya, bagaimana bisa Bapak Pendiri AS itu punya salinan Al-Qur’an?
Ketika kabar tersebut sampai ke telinga seorang penulis buku, Denise Spellberg, ingatannya yang lama terkubur, menyeruak.
“Aku sudah lama tahu bahwa Jefferson punya Al-Qur’an, namun perhatian media terarah pada anggota Kongres yang menggunakannya dalam pengambilan sumpah. Aku tak mengira Al-Qur’an itu selamat,” kata dia, seperti dikutip dari situs 15 Minutes History yang dikelola The University of Texas, Austin.