ChanelMuslim.com- Warga ibu kota kembali digemparkan oleh es balok yang berbahaya. Berawal dari beberapa warga Setiabudi, Jakarta Selatan habis makan di warung merasa mual. Mereka pun melaporkan kasus tersebut ke polisi. Ternyata, penyebabnya adalah es balok yang digunakan pemilik warung yang merupakan es balok hanya boleh dipakai untuk industri.
Kapolres Jakarta Selatan AKBP Wahyu Hadiningrat menjelaskan, kasus es balok berbahaya itu terungkap setelah polisi membawa sampel es tersebut untuk diperiksa di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Kementerian Kesehatan. Berdasar hasil uji itu, es tersebut diketahui tidak layak konsumsi. ’’Dari situ, kami lantas mengembangkan penyelidikan,’’ ujarnya Kamis (27/3) seperti dikutip dalam laman Jawa Pos.
Polisi pun langsung meluncur ke perusahaan di kawasan Rawa Galem, Jakarta Timur, tersebut. Di sana, petugas menemukan fakta bahwa kualitas air produksi es balok sangat buruk. Selain kualitasnya, campuran penjernih air berbahaya. Namun, perusahaan itu mengelak dan menyatakan bahwa es buatannya hanya digunakan untuk industri. ’’Faktanya dijual ke warung,’’ tuturnya.
Selain itu, polisi menetapkan dua tersangka. Mereka adalah DDN, 55, pemilik tangki air, dan AL, 55, penanggung jawab produksi. Petugas juga menyita barang bukti. Perinciannya, 3 truk tangki, 116 es balok, 3 alat cetak, dan bahan kimia.
Menurut Wahyu, pihaknya menjerat tersangka dengan pasal berlapis. Yakni, Pasal 94 jo Pasal 45 UU Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, Pasal 62 UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, serta Pasal 135 jo Pasal 140 UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Keduanya pun diancam hukuman sepuluh tahun penjara. Kapolsek Setiabudi AKP Audie Letuhara menambahkan, berdasar penyidikan, tersangka bisa ditetapkan lebih dari dua orang. ’’Produsennya adalah pabrik besar,’’ ungkapnya.
Sementara itu, Staf Subdit Mikrobiologi Imunologi Kementerian Kesehatan Andre Prawira mengungkapkan, pembuatan es balok tersebut mengambil air dari anak Sungai Kalimalang, Bekasi. Air itu sangat kotor. Kandungan bakteri e.coli mencapai angka 70. Padahal, air yang layak konsumsi untuk manusia memiliki kandungan bakteri e.coli sekitar angka 3. ’’Es tersebut sangat berbahaya jika dikonsumsi,’’ jelasnya kemarin.(jwt/jawapos)