KA’BAH ada di atas sebuah mal di Jakarta. Itulah salah satu sarana yang ada di Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan.
Tak banyak mal yang menyediakan sarana ibadah seperti masjid yang luas, megah, dan indah. Umumnya, masjidnya berukuran ‘pas-pasan’ alias sekadar sebuah mushola.
Di Blok M Square, ada masjid yang tergolong istimewa. Namanya Masjid Nurul Iman. Berdiri sejak tahun 2009.
Berada di Roof Top Mal
Masjid Nurul Iman berada di lantai 7 atau di lantai paling atas mal. Areanya sangat luas, bisa menampung 6 ribu jamaah. Bahkan jika ada pengajian dengan penceramah terkenal, jamaah yang hadir bisa lebih dari 10 ribu jamaah.
Jika kita berada di mal Blok M Square, jamaah bisa menaiki lift hingga di lantai 5. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan tangga eskalator menuju lantai 7.
Lantai itu merupakan yang paling atas di mal. Di lantai itu, ada dua area: area masjid dan halaman masjid. Di halaman masjid terdapat ornamen Ka’bah berikut aksesoris suasana masjid Al-Haram di Mekah.
Area yang ada Ka’bah itu biasanya digunakan jamaah untuk melaksanakan latihan manasik: haji atau umroh.
Indah dan Nyaman
Suasana indah tidak hanya di sekitaran ornamen Ka’bah itu, tapi juga di ruangan dalam masjid. Dialasi dengan karpet yang bagus, dinding dengan keramik berpola, ornamen plafon juga dihias dengan bentuk lingkaran.

Bentuk-bentuk lingkaran menggambarkan miniatur tata surya: matahari dan planet, khususnya bumi. Penerangan lampu bukan saja membuat nyaman, tapi juga memberikan kesan sejuk.
Ruangan di dalam masjid terbagi menjadi dua: ruangan untuk pria dan untuk wanita.
Berdiri Sejak 2009
Sebenarnya masjid ini sudah ada sejak lama. Tapi, tidak semegah dan sebagus itu. Perubahan bermula ketika terjadi kebakaran di sekitar mal pada tahun 2005.
Para pengurus masjid berusaha agar masjid bisa dibangun kembali dengan yang lebih bagus. Perjuangan ini ternyata cukup panjang. Mereka harus menemu Gubernur DKI waktu itu untuk mendapatkan izin dan dukungan.
Setelah izin dan dukungan diperoleh, masjid pun dibangun. Dan pada tahun 2009, masjid sudah bisa digunakan di lantai atas mal megah yang memiliki luas sekitar 2,2 hektar itu.
Pada tahun itu, memang masjid belum sebagus saat ini. Plafonnya masih polos. Perlahan tapi pasti, kerja keras para pengurus dan jamaah masjid membuahkan hasil. Kini masjid Nurul Iman yang megah dan nyaman itu sudah bisa digunakan para pengunjung mal.
Penggunaan masjid yang megah itu bukan hanya untuk menunaikan ibadah shalat. Tapi juga untuk kajian rutin, dan latihan manasik.
Sepertinya, sarana masjid dan mal saling memberikan ‘keuntungan’. Masjid yang megah dan nyaman ‘mengundang’ warga Jakarta dan sekitarnya untuk datang. Dan tentu saja, sebagian besar para pengunjung masjid, juga tertarik untuk berbelanja. [Mh]