TABRAKAN pesawat Japan Airlines nomor penerbangan 516 dengan pesawat kecil milik penjaga pantai Jepang di bandara Haneda, pada Selasa (02/01/2024) mengguncang media sosial.
Di tengah kabar duka usai diterpa gempa pada awal tahun baru, warganet menyoroti 379 penumpang yang selamat dari peristiwa tabrakan tersebut.
Selain kedisiplinan para penumpang untuk mengikuti instruksi awak kabin dan tidak membawa barang bawaan, maskapai penerbangan Jepang juga menayangkan video keselamatan penumpang pada saat penerbangan.
Seorang pilot dan mantan kepala keselamatan maskapai Qantas, Profesor Bartsch, mengatakan bahwa faktor utama dari keberhasilan tersebut adalah kepatuhan para penumpang.
“Para penumpang pasti mengikuti instruksi hingga huruf T. Dari rekaman video yang saya lihat, tidak terlihat ada penumpang yang membawa tasnya keluar dari pesawat,” ujarnya.
Sementara itu, Profesor Brett Molesworth, ahli Faktor Manusia dan Keselamatan Penerbangan UNSW, mengatakan bahwa luar biasa ketika hampir seluruh penumpang meninggalkan barang bawaan mereka.
“Itu akan menjadi hal penting yang pertama,” katanya.
“Dalam sebagian besar kasus, orang-orang akan membawa tas mereka dan Anda dapat memahami mengapa mereka melakukan hal itu, meskipun hal ini tentu saja memperlambat mereka dan menimbulkan masalah dalam mengoperasikan perosotan (darurat) ketika membawa tas.”
Profesor Bartsch menambahkan bahwa insiden tersebut harus menjadi pengingat bagi masyarakat untuk memperhatikan pengarahan keselamatan sebelum penerbangan.
Mereka mengarahkan secara manual setelah sistem pengumuman di pesawat tak berfungsi setelah tabrakan terjadi. Mengutip CNN, Rabu (3/1/2023), seluruh 379 penumpang yang ikut penerbangan itu, termasuk delapan anak di bawah usia 2 tahun, berhasil dievakuasi dengan selamat.
Banyak ahli penerbangan yang menganggap hal itu sebagai keajaiban di dunia penerbangan.
Para awak kabin dengan sigap menggunakan megafon untuk menenangkan dan mengarahkan para penumpang yang panik agar segera keluar dari pintu darurat.
baca juga: Dari Kecil, BJ Habibie Sudah Sering Bercerita Tentang Pesawat
379 Penumpang Selamat dari Insiden Tabrakan Pesawat Japan Airlines, Kedisiplinan Penumpang Jadi Sorotan
Dikutip dari ABC, Rabu (3/1/2024), salah satu faktor yang membuat seluruh penumpang pesawat komersil Jepang itu berhasil selamat adalah penayangan video keselamatan penumpang yang rinci.
Video yang ditayangkan oleh Japan Airlines menjelaskan secara rinci cara mengevakuasi diri dari pesawat dalam keadaan darurat dan dan menjelaskan mengapa peraturan tertentu diberlakukan.
“Jika terjadi benturan yang tidak terduga, ambillah posisi penyangga pelindung,” jelas video tersebut.
Penumpang juga diarahkan agar tidak membawa barang bawaan. “Tinggalkan barang bawaanmu saat kamu menyelamatkan diri!” lanjut video tersebut.
Video animasi tersebut kemudian memperlihatkan orang-orang yang berebut posisi di lorong pesawat saat mereka berusaha menyelamatkan diri, namun terhambat ketika ada seorang pria yang ingin mengambil tasnya.
Namun kemudian ketika berusaha menuruni perosotan darurat, koper jinjingnya justru merusak perosotan itu.
Dikutip dari Evening Standard, pesawat itu membawa para penjaga pantai yang sedang membawa bantuan makanan ke daerah yang terkena gempa Jepang nan dahsyat pada Senin, 1 Januari 2024.
Rekaman langsung kebakaran pesawat yang disiarkan oleh outlet berita NHK menunjukkan pesawat Japan Airlines terbakar tak lama setelah mendarat di landasan pacu di Tokyo.
Juru bicara Japan Airlines mengatakan pesawat terbakar itu adalah Penerbangan 515, berasal dari Bandara Shin-Chitose, di pulau utara Hokkaido.
Mengutip BBC, PM Jepang Fumio Kishida kemudian menyampaikan belasungkawa setelah lima orang dipastikan tewas.
Ia membenarkan lima dari enam awak pesawat penjaga pantai tewas ketika mencoba memberikan bantuan kepada orang-orang yang terkena dampak gempa di daerah Noto, Prefektur Ishikawa.
Atas bencana tersebut, pihak Japan Airlines menyatakan kesiapan untuk terlibat dalam proses investigasi untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab.
baca juga: Dokter Muslim Ini Bantu Melahirkan Bayi di Pesawat
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) memastikan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) dalam penerbangan domestik Japan Airlines yang terbakar saat mendarat di landasan pacu Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, pada Selasa (2/1/2024), setelah bertabrakan dengan pesawat coast guard aircraft (pesawat penjaga pantai).
“Semua penumpang selamat. Tidak ada WNI. Saat ini penerbangan dari Haneda sudah kembali normal,” ujar Juru Bicara Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal melalui pesan singkat, Rabu (3/1/2024), mengutip kanal Global Liputan6.com.
Akibat insiden kebakaran pesawat Japan Airlines ini, pihak Bandara Haneda tersebut menutup semua landasan pacu. Padahal, Haneda adalah salah satu bandara tersibuk di Jepang, dan banyak orang melakukan perjalanan selama liburan Tahun Baru.
PM Jepang pun menginstruksikan lembaga terkait untuk menilai kerusakan dengan cepat dan memberikan informasi kepada publik, menurut kantor PM.
BBC melaporkan pesawat terbakar selama dua jam. Hanya tersisa puing-puing setelah kebakaran tersebut.[ind]