PROGRAM Dekap Yatim Palestina diinisiasi Adara sejak agresi yang terjadi pada bulan Mei 2021 lalu. Lebih dari 1.000 yatim telah diasuh oleh orang tua asuh Indonesia melalui Adara, angka ini terus bertambah seiring meningkatnya eskalasi penyerangan Israel ke Palestina.
Terhitung hingga bulan Februari 2024 sebanyak 1.895 yatim Palestina telah menerima manfaat setiap bulannya dari orang tua asuh Indonesia. Adara berharap sedikitnya 3.000 anak yatim Palestina dapat diasuh oleh Indonesia di sepanjang tahun 2024, dalam rilisnya pada Sabtu (02/03/2024).
Baca juga: Pencurian Sampah di Tangerang Menandakan Kesadaran Warga akan Pentingnya Pemilahan Sampah
Sejak 2008 Adara Relief International telah berkomitmen dalam menjalankan misi kemanusiaan khususnya untuk anak dan perempuan pada kawasan krisis kemanusiaan di dunia.
Adara menjadikan Palestina sebagai salah satu fokus utama pemberian bantuan karena penjajahan dan blokade yang masih berlangsung di wilayah tersebut hingga saat ini.
Sebagai bentuk komitmen tersebut, tepat sepekan yang lalu pada tanggal 14-20 Februari 2024 tim penyaluran Adara baru saja bertolak ke kamp pengungsian Palestina di Turki Selatan. Tim yang beranggotakan Maryam Rachmayani selaku Direktur Utama, Indah Kurniati selaku Direktur Keuangan, Nurul Fitriani sebagai Ketua Divisi Penyaluran terjun langsung menyerahkan bantuan dari masyarakat Indonesia.
Turut membersamai penyaluran langsung tersebut dua orang perwakilan dari Komunitas Qur’an Peduli Palestina (KQPP) yang merupakan salah satu mitra komunitas Adara. Bantuan disalurkan dalam bentuk alas tidur dan pakaian hangat bagi para yatim di pengungsian Palestina.
“Di Indonesia yang beriklim tropis, tidak terbayangkan bahwa musim dingin dapat menjadi bencana kemanusiaan tersendiri, apalagi di wilayah pengungsian yang memiliki banyak keterbatasan. Namun saat penyaluran langsung seperti ini kami melihat dengan mata kepala kami sendiri bagaimana kondisi mengenaskan yang dialami anak-anak dan perempuan pengungsian, mereka harus tidur hanya bernaungkan tenda di musim dingin yang menusuk,” tutur Maryam Rachmayani menjelaskan situasi yang ia dapatkan di pengungsian.
“Adara percaya pada pentingnya peran anak dalam membangun sebuah peradaban. Inilah yang menjadi landasan bagi Adara untuk mengambil peran dalam mendidik anak-anak yatim di Palestina lewat program Dekap Yatim Palestina,” lanjut Maryam.
“Adara berharap meski mereka harus kehilangan ayahnya akibat agresi, namun melalui program ini mereka dapat menjadi generasi gemilang yang akan membangun Palestina di masa mendatang.” pungkasnya.
Alhamdulillah, selama lebih dari dua tahun menjalankan program DYP, Adara mendapatkan banyak testimoni yang positif dari para anak asuh.
Dima, salah satu yatim asuhan Adara menuturkan kisah hidupnya, “Aku dilahirkan di sebuah rumah yang sangat sederhana, bahkan tanpa pintu dan jendela. Aku baru berusia 3 tahun saat ayahku wafat akibat rudal yang ditembakkan Israel pada 2014. Namun alhamdulillah, Allah menambahkan keberkahan pada waktu dan pemahamanku, sehingga aku bisa menyelesaikan 30 juz hafalan Al-Quran di usia 12 tahun, selain itu aku juga sudah hafal ratusan hadits.”
“Aku juga memenangkan banyak perlombaan, dan nilai kelulusanku juga sangat memuaskan mencapai 96%. Aku persembahkan keberhasilanku ini pertama-tama untuk kedua orang tuaku, dan juga tentunya untuk orang tua asuhku di Indonesia. Setiap hari, aku berdoa agar Allah mengampuni dosaku, dosa kedua orang tuaku, orang tua asuhku di Indonesia, dan semua orang yang aku sayang,” tutup Dima.
Tahun 2023 telah menjadi tahun yang kelam bagi Palestina. Hampir 30.000 rakyat sipil telah terbunuh dalam kampanye genosida Israel atas Gaza yang berlangsung sejak 7 Oktober.
Jumlah korban anak terbunuh mencapai lebih dari 12.000 orang, dan sedikitnya 25.000 anak Gaza telah menjadi anak yatim baru karena kehilangan kedua orang tua ataupun ayah mereka. Hal ini menjadi penguat Adara untuk terus berkomitmen meningkatkan bantuan DYP.
Penyaluran program DYP mencakup bantuan secara utuh karena akan disalurkan dalam bentuk bantuan pangan, pendidikan, kesehatan, dan asah bakat agar bantuan tak hanya bersifat sesaat namun juga berkelanjutan melalui peningkatan dapat meningkatkan kualitas hidup manusianya.
“Sumber daya manusia adalah modal utama perjuangan, menjadi jaminan keberlangsungan suatu bangsa. Kita pastikan anak-anak yatim Palestina ini memiliki kapasitas sebagai pelanjut generasi, pelindung Baitul Maqdis melalui program DYP,” ucap Hasanah Ubaidillah, Direktur Program Adara Relief International.
Menjalankan program DYP, Adara berperan sebagai implementor program sekaligus penghimpun bantuan dari para orang tua asuh Indonesia. Adara bekerja sama dengan relawan lokal di berbagai wilayah untuk menyalurkan secara tepat setiap bulan kepada yatim Palestina.
Sementara itu secara berkala, orang tua asuh akan mendapatkan laporan penyaluran berupa dokumentasi yang akan dikirim secara personal atas pembiayaan yatim mereka.
“Orang tua asuh yang mendaftar merupakan warga negara Indonesia yang tinggal di dalam Indonesia dan dari berbagai belahan dunia lainnya,“ jelas Ana Rahmawati kepala divisi Jaringan dan Aliansi.
“Saat ini terdapat orang tua asuh dari Amerika, Australia, Belanda, Finlandia, Hongkong, Inggris, Jepang Jerman, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Qatar, Singapura, Turki dan Uni Emirat Arab. Kami terus membuka peluang bagi para muhsinin yang ingin menjadi bagian dari keluarga yatim Palestina, jika bapak/ibu berminat silakan hubungi tim kami di platform media sosial,” tutupnya.
Target Adara mencapai 3000 yatim di 2024 mungkin hanya sedikit bila dibandingkan dengan puluhan ribu anak yatim baru di Gaza. Meski demikian, Adara berharap bahwa bantuan ini dapat memberikan peningkatan kualitas manusia, agar kedepannya mereka mampu berdikari dan mengembangkan kemampuan mereka bagaimanapun kondisinya.
Sementara di dalam negeri, Adara turut menggulirkan berbagai program unggulan untuk anak dan perempuan meliputi bantuan sumur dan sanitasi air bersih di daerah 3T, pencegahan stunting, santunan anak yatim, bantuan berkelanjutan melalui program wakaf, bantuan hygiene dan trauma healing untuk anak dan Perempuan di lokasi bencana dan lainnya.
Seluruh program yang diinisiasi oleh Adara merupakan upaya meningkatkan kualitas hidup dengan mengikuti arahan program SDGs menghapus kemiskinan, mengakhiri kelaparan, kesehatan yang baik dan kesejahteraan, dan akses air bersih dan sanitasi. [Wnd]