ChanelMuslim.com – Sabar Mengasuh Anak, Oleh: Kiki Barkiah
Sabar mengasuh anak itu bukan sekadar menahan emosi saat melihat perilaku yang tak diharapkan.
Sabar mengasuh anak itu bersedia menempatkan harapan yang tepat sesuai dengan perkembangan dan kemampuan anak.
Sabar mengasuh anak itu bersedia istiqomah mengajarkan kebaikan dan ketakwaan.
Sabar mengasuh anak itu bersedia menjaga mereka dari hal-hal yang merusak kesucian jiwanya.
Sabar mengasuh anak itu bersedia menjaga mereka dari hal-hal yang merusak dirinya.
Sabar mengasuh anak itu bersedia menjaga mereka dari hal-hal yang melanggar syariat.
Sabar mengasuh anak itu bersedia menjaga mereka dari berbagai godaan syeitan.
Baca Juga: Sabar dalam Menasihati
Sabar Mengasuh Anak
Sabar mengasuh anak itu bersedia menunggu waktu kapan Allah memberikan waktu yang tepat dalam menurunkan hidayah bagi anak kita.
Sabar mengasuh anak itu bersedia melapangkan hati bahwa kesempatan hidayah terbuka sampai menjelang kematiannya sehingga hati ini tidak berputus asa dari rahmat Allah meskipun penantian akan hidayah itu telah lama kita nantikan.
Sabar mengasuh anak itu bersedia memperbaiki diri untuk menjadi teladan yang baik bagi mereka.
Sabar mengasuh anak itu bersedia mengiringi kesalahan masa lalu kita pada mereka dengan berbagai perbaikan dan kebaikan.
Sabar mengasuh anak itu bersedia mengejar ketertinggalan atas sesuatu yang tidak kita berikan di masa lalu pada mereka.
Sabar mengasuh anak itu bersedia menambal kekurangan-kekurangan yang muncul akibat kesalahan kita di masa lalu pada mereka.
Sabar mengasuh anak itu bersedia meluangkan waktu untuk menuntut ilmu yang bermanfaat bagi kebaikan dan perbaikan anak-anak kita.
Sabar mengasuh anak itu bersedia meluangkan waktu lebih banyak untuk kepentingan mereka.
Sabar mengasuh anak itu bersedia hidup tanpa egois memikirkan kepentingan kita.
Sabar mengasuh anak itu bersedia memberikan waktu untuk bercengkerama dan bermain dengan mereka.
Sabar mengasuh anak itu bersedia menginvestasikan sebagian besar harta kita untuk kepentingan mereka.
Sabar mengasuh anak itu bersedia menciptakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Sabar mengasuh anak itu bersedia menerima secara utuh kelebihan dan kelemahan mereka.
Sabar mengasuh anak itu bersedia mengoptimalisasikan kelebihan dan kelemahan mereka untuk mendekatkan mereka kepada surga.
Sabar mengasuh anak itu bersedia mengelola kelebihan dan kelemahan mereka agar tidak menjadi penyebab masuk ke dalam neraka.
Sabar mengasuh anak itu bersedia melapangkan hati untuk menerima hasil yang ditanam di masa lalu akibat perbuatan kita.
Sabar mengasuh anak itu bersedia menanti perubahan-perubahan mereka dalam kebaikan yang terkadang tak secara instan dapat kita terima.
Sabar mengasuh anak itu bersedia menerima bahwa Allah sang penggenggam hati anak-anak kita, sementara ikhtiar kita tak berarti menentukan hasilnya.
Ternyata menahan marah saat melihat perilaku yang tak diharapkan hanyalah sebagian kecil dari bentuk kesabaran dalam mengasuh anak-anak kita.
Perjalanan kesabaran itu begitu panjang…..
Relakah kita berhenti sampai sini saja…
[ind]