Kadang-kadang malas dengar anak Kindy melafazkan hadis tentang ‘laa taghdob walakal jannah’. Akhirnya si anak jadi kayak berkuasa.
Ketika ibunya marah, jawabnya ‘laa taghdhob walakal jannah’. Khawatir si anak jadi nggak ada aturan.
Mudah marah dan perfectionist. Komplit deh. Semuanya jadi serba salah, pada takut salah. Tapi ada satu staff baru yang pro banget sama aku.
“Nggak ada yang bisa nasihatin Mam kecuali orang yang punya usaha kayak Mam dan punya 550 staff kayak kita,” katanya sungguh-sungguh.
Hehe. Aku jadi terhura deh.
Rasulullah juga pernah marah, campur sedih yang mendalam. Ketika melihat kebiadaban kaum kafirin yang memakan organ tubuh Hamzah, pamannya yang sangat beliau cintai. Belum pernah beliau semarah itu.
Tapi amarah beliau diredam Allah dengan turunnya ayat, yang intinya memaafkan itu lebih baik. Di surat An Nahl ayat 126.
“Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.” (QS. An Nahl: 126)
Baca juga: Sinetron RUNA (Rusia Ukraina)
Sungguh nahan marah itu berat. Walau kita tahu tentang mengatasi marah dengan wudhu dan lain-lain. Maka bantulah pemimpin yang reaktif dan tampak mudah marah dengan staffnya do amanah. Jadi akan timbul kasih sayang.
No amarah bila everybody do amanah. Semoga dalam lingkungan kita dimana pun berada dapat terbentuk ambience; sakinah mawadah warahmah. Bukan sakinah mawaddah wa marah-marah.
Mengatasi Marah
Cara untuk tidak marah;
1. Kalau sedang berdiri. Maka duduklah dan ambil nafas.
2. Pergi dari tempat itu.
3. Terpaksa ‘menceritakan masalah yang ada pada orang terdekat’. Yang akan pro pada kita. Hehe.
4. Kurangi expectasi.
5. Belajar menerima semua kekurangan dan berharap keberkahan.
6. Kalau aku, jujur saja. Mengurangi marah dan stres kantor dengan banyak berdzikir dan utamanya ‘dzikir sebanyak-banyaknya’. Misal, laa ila ha ilallahu sebanyak 900 kali semalam.
Dan tilawah 2-3 juz sehari. Jaga wudhu setiap hari. Nah, ini kalau yang no 5 ini didawamkan, maka bab marah dalam diri kita sudah tak ada.
Mula-mula, coba 3 bulan. Lalu permanenkan (dawamkan) dengan sungguh-sungguh dalam keseharian. Sehingga jadi habbit. Yuk barengan!
Rasulullah bersabda, “Aku ini hanya manusia biasa, aku bisa senang sebagaimana manusia senang, dan aku bisa marah sebagaimana manusia marah.” (HR. Muslim)
Website:
https://ChanelMuslim.com/jendelahati
https://www.jakartaislamicschool.com/category/principal-article/
Facebook Fanpage:
https://www.facebook.com/jisc.jibbs.10
https://www.facebook.com/Jakarta.Islamic.Boys.Boarding.School
Instagram:
www.instagram.com/fifi.jubilea
Twitter: