ChanelMuslim.com – Salah satu dalang di balik runtuhnya Baghdad adalah Ibnu Al Alqami. Keruntuhan Baghdad tentunya juga menjadi keruntuhan umat Islam. Dari keruntuhan ini, kita bisa banyak belajar mengapa sebuah peradaban itu bisa runtuh.
Baca Juga: Kisah Sutaitah al-Mahamili Sang Jagoan Matematika dari Baghdad
Dalang di Balik Runtuhnya Baghdad
Dikutip dari channel telegram Generasi Shalahuddin, nama aslinya adalah Abu Thalib Muhammad bin Muhammad Al Alqami.
Dia dilantik menjadi perdana menteri oleh Khalifah Al Musta’shim pada tahun1244/1245 Masehi, 13 tahun sebelum jatuhnya Baghdad. Ibnu Katsir menulis tentang tokoh ini.
“Dia bukanlah seorang perdana menteri yang jujur, bukan pula seseorang yang dicintai oleh rakyat. Dialah yang membantu Hulagu untuk mempermainkan Kaum Muslimin.” (Al Bidayah wa An Nihayah 14/192)
Imam Adz Dzahabi mendeskripsikan tentang apa yang dilakukan oleh Ibnu Alqami pada Khalifah Al Musta’shim.
“Dia membisikkan pada Khalifah untuk membenarkan segala cara agar kekayaan bertambah banyak, serta mendikte pada Khalifah agar mengurangi jumlah pasukan di perbatasan.” (Tarikh Al Islam 11/177)
Setidaknya, ada 3 tangga yang ditapaki oleh Ibnu Alqami untuk merencanakan pengkhianatannya. Pertama, mengurangi pasukan muslimin dengan memangkas gaji mereka.
Kedua, berkorespondensi secara terus menerus dengan Hulagu untuk mengabarkan kondisi Baghdad, dan tangga.
Ketiga, berusaha menahan Khalifah dan pembesar istana untuk menyerukan jihad melawan Mongol.
Pada saat-saat mencekam menuju terbakarnya Baghdad, perdana Menteri Abbasiyah saat itu, Ibnu Alqami –seorang syiah yang menjadi pengkhianat Khalifah- menyarankan kepada Al-Musta’shim untuk mengadakan perjanjian damai dengan pasukan Mongol seraya berkata, “Aku akan menemui mereka wahai tuanku untuk mengadakan perjanjian damai.”
Ibnu Alqami malah mendatangi Hulagu Khan dan merencanakan sebuah makar yang mengerikan.
Sejurus kemudian Alqami kembali kepada Khalifah dan berkata bahwa Hulagu Khan menawarkan akan menikahkan puterinya dengan putera Al-Musta’shim.
Ibnu Alqami membuat siasat licik yang membuat Al-Musta’shim dan menteri-menteri serta Ulamanya akhirnya keluar dari Istana menyambut Hulagu Khan di tendanya.
Malam itu, ketika para Ulama hadir, para ahli intelektual pun diundang dan pegawai kerajaan Abbasiyah semuanya berada di tenda Hulagu Khan atas untuk menyaksikan pernikahan puteri Hulagu dan putera mahkota Al-Musta’shim, mereka malah dikejutkan dengan serangan tebasan pedang ke leher-leher mereka.
Begitu juga nasib semua hadirin yang berniat mengucapkan selamat, setiap jiwa yang datang ditebas dan mati di tempat!
Setelah peristiwa pilu itu, Pasukan Mongol memulai aksi terornya membantai kaum Muslimin di tengah kota, sehingga ketika Hulagu Khan memerintahkan penghitungan jumlah korban tewas, kaum Muslimin yang dibantai berjumlah 1,8 juta. Pembantaian berlangsung selama 30 hari. [Cms]