ChanelMuslim.com – Inilah Isi Perjanjian Yahudi dan Kaum Muslim Saat Setelah Hijrah
Sejak dulu Madinah bukan hanya dihuni oleh orang-orang Arab saja, melainkan juga kaum Yahudi. Ada tiga keluarga besar Yahudi yang menetap di Madinah: Bani Abbasiyah, Bani Najjar, dan Bani Qainuqa. Orang-orang Arab yang tinggal di Madinah dari suku Aus dan Khazraj pernah saling bermusuhan selama puluhan tahun. Namun, ketika Islam datang mempersaudarakan mereka, lenyaplah rasa permusuhan itu untuk selamanya. Sejak saat itu kaum Yahudi kehilangan pengaruh mereka atas orang Arab di Madinah.
Semakin hari semakin gemilang dan majulah kaum muslimin. Hal ini tidak diterima dengan rela oleh orang Yahudi. Merekapun mendirikan persatuan sendiri untuk menghalangi kemajuan Islam. Melihat gelagat tidak baik ini Rasulullah pun mengirimkan surat perjanjian kepada orang Yahudi. Isinya kurang lebih sebagai berikut.
Baca Juga: Perjalanan Haji Tergambar dalam Mural di Bandara Jeddah
Inilah Isi Perjanjian Yahudi dan Kaum Muslim Saat Setelah Hijrah
1. Janganlah kaum Yahudi dan Muslimin saling mendengki.
2. Janganlah kaum Yahudi dan Muslimin saling membenci.
3. Hendaklah kaum Yahudi dan Muslimin hidup bersama sebagai satu bangsa.
4. Hendaklah kaum Yahudi dan Muslimin mengerjakan ajarannya masing-masing dan tidak saling mengganggu.
5. Jika kaum Yahudi diserang musuh dari luar muslimin wajib membantunya.
6. Jika kaum muslimin yang diserang Yahudi wajib datang membantu.
7. Jika kota Madinah diserang dari luar kaum Yahudi dan Muslimin harus mempertahankannya bersama-sama.
Pada bagian akhir perjanjian disepakati bahwa apabila timbul perselisihan antara kedua belah pihak Rasulullah yang akan menjadi hakimnya.
Demikianlah dalam perjanjian ini tercantum kebebasan beragama keselamatan harta benda dan kebebasan mengutarakan pendapat. Kota Madinah dan sekitarnya menjadi tempat yang terhormat bagi seluruh penduduk karena penghuninya saling menghormati dan saling membela.
Perjanjian ini menunjukkan bahwa Rasulullah adalah pemimpin yang sangat cerdas. Perjanjian ini bahkan belum pernah dilakukan oleh rasul rasul terdahulu
Perjanjian antara kaum Muslimin dan Yahudi ini kelak dirusak oleh tabiat kaum Yahudi yang suka menipu dan berkhianat. Mulanya kaum Yahudi tidak senang dengan isi perjanjian yang telah disepakati tersebut, kemudian mereka melanggarnya dengan berbagai penipuan dan penghianatan. (w)
Sumber: Muhammad Teladanku, Penerbit Syaamil.