“Wahai hamba-Ku, andai seluruh manusia dan jin dari yang paling awal sampai yang paling akhir, seluruhnya menjadi orang yang paling bertaqwa, hal itu sedikitpun tidak menambah kekuasaan-Ku. Wahai hamba-Ku, andai seluruh manusia dan jin dari yang paling awal sampai yang paling akhir, seluruhnya menjadi orang yang paling bermaksiat, hal itu sedikitpun tidak mengurangi kekuasaan-Ku.” (HR. Muslim, No. 2577)
Namun jika yang dimaksud dengan “Allah perlu dibela” berarti membela agama (ajaran) Allah maka itu hukumnya wajib. Bahkan menjadi syarat dari keimanan seorang muslim, apakah imannya masih benar atau tidak.
Baca juga: Pantas Bila Jaminannya Surga
Membela agama Allah itu dipuji oleh Allah, bahkan ia menjadi syarat untuk ditolong oleh Allah subhanahu wa ta’ala dan syarat untuk memperoleh kemuliaan (kesuksesan).
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS. Muhammad: 7)
Al Qurthubi mengatakan bahwa maknanya adalah orang yang menolong agama dan nabi-Nya. (al Jami’ li Ahkamil Qur’an juz XII hal 386)
وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَن يَنصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
“Dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya. Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.” (QS. Al Hadid: 25)
At Thobari mengatakan makna pertolongan Allah kepada hamba-Nya adalah bantuan-Nya kepadanya sedangkan makna pertolongan hamba-Nya kepada Allah adalah jihad orang itu dijalan-Nya untuk meninggikan kalimat-Nya.” (Tafsir At Thobari juz XVII hal 651)
Allah subhanahu wa ta’ala juga menyampaikan bahwa kesungguhan kita membela agama Allah manfaatnya semata-mata untuk diri kita sendiri.
Baca selengkapnya di oase ChanelMuslim.com