ChanelMuslim.com – Mutiara yang Terpendam itu Bernama Said bin Amir
Siapa yang kenal nama ini? dan siapa pula di antara kita yang pernah mendengarnya sebelum ini?
Besar dugaan bahwa banyak di antara kita, kalau tidak semua, yang belum pernah mendengarnya sama sekali. Dan kemungkinan banyak di antara kita menunggu-nunggu dan bertanya-tanya, siapa kiranya Sa’id bin ‘Amir ini?
Tentu! Saat ini akan kamu ketahui juga siapa dia tokoh tersebut!
Ia adalah salah seorang shahabat Rasulullah yang utama, walaupun namanya tidak seharum nama mereka yang telah terkenal. Ia adalah salah seorang yang taqwa dan tak hendak menonjolkan dirinya!
Baca Juga: Keindahan Pulau Lombok di Busana Muslim Irna Mutiara
Mutiara yang Terpendam itu Bernama Said bin Amir
Mungkin ada baiknya kita kemukakan di sini bahwa ia tidak pernah absen dalam semua perjuangan dan jihad yang dihadapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Tetapi itu telah menjadi pola dasar kehidupan semua Muslim. Tidak selayaknya bagi orang yang beriman berpangku tangan dan tidak turut mengambil bagian dalam apa yang dilakukan Nabi, baik di arena damai maupun dalam kancah peperangan.
Sa’id menganut Islam tidak lama sebelum pembebasan Khaibar. Dan semenjak itu ia memeluk Islam dan bai’at kepada Rasulullah shallahu ‘alahi wasallam.
Seluruh kehidupannya, segala wujud dan cita-cita dibaktikan kepada ke duanya. Maka ketaatan dan kepatuhan, zuhud dan keshalihan, keluhuran dan ketinggian, pendeknya segala sifat dan tabiat utama, menjadikan manusia suci dan baik ini sebagai saudara kandung dan teman setianya.
Dan ketika kita berusaha hendak menemui dan mejunjung kebesarannya, hendaklah kita bersikap hati-hati dan waspada hingga kita tidak terkecoh menyebabkannya lenyap atau lepas dari tangan.
Karena sewaktu pandangan kita tertumbuk pada Sa’ad dalam kumpulan orang banyak, tiada suatupun keistimewaan yang akan mengikat dan mengundang perhatian kita.
Maka kita akan melihat salah seorang anggota regu tentara dengan tubuh berdebu dan berambut yang kusut masai, yang baik pakaiannya dan bentuk lahirnya tak sedikitpun bedanya dengan segolongan miskin lainnya dari Kaum Muslimin!
Seandainya yang kita jadikan ukuran itu pakaian dan rupa lahir, maka takkan kita jumpai petunjuk yang akan menyatakan siapa sebenarnya ia.
Kebesaran tokoh ini lebih mendalam dan berurat akar. Ia jau tersembunyi di sana, di balik kesederhanaan dan kesahajaannya.
Tahukah kamu mutiara yang terpendam di perut lokan? Nah, keadaanya bisa diumpakan seperti itu.
Bersambung… [Ln]