Ulama Muslim terkenal Dr Zakir Naik menerima salah satu hadiah paling bergengsi Arab Saudi untuk ‘pelayanannya kepada Islam’, dari Raja Salman dalam sebuah upacara di Hotel mewah Riyadh.
“Islam adalah satu-satunya agama yang dapat membawa perdamaian ke seluruh umat manusia,” kata Dr Naik dalam video biografi yang ditayangkan pada upacara tersebut, Agence France Presse (AFP) melaporkan.
Raja Salman memberikan King Faisal International Prize (KFIP) 2015 di lima kategori dalam sebuah upacara penghargaan di Riyadh pada hari Minggu, tanggal 1 Maret lalu.
KFIP mengakui karya-karya luar biasa dari individu dan lembaga dalam lima kategori – Layanan Islam, Studi Islam, Bahasa Arab dan Sastra, Kedokteran dan Ilmu Pengetahuan.
Setiap hadiah terdiri dari sertifikat tulisan tangan Arab atas prestasi para pemenang, medali emas 24-karat seberat 200 gram dan cek sebesar 200 ribu dolar.
Upacara khusus, dipimpin oleh Raja Saudi yang baru Salman, dihadiri oleh para menteri, anggota keluarga kerajaan, pejabat senior pemerintah, akademisi dan ulama elit.
Penghargaan bergengsi ini telah diberikan kepada sejumlah besar ulama dan organisasi di seluruh dunia.
Dari Afrika Selatan, Syaikh Ahmed Deedat mendapat KFIP ada tahun 1986 untuk layanan luar biasanya untuk dakwah Islam.
Al-Azhar juga dihormati sebagai lembaga terkemuka internasional dan dapat penghargaan dari Raja Faisal untuk melayani Islam pada tahun 2013.
Dr Umer Chapra, Penasihat Ekonomi Senior Badan Moneter Arab, menerima KFIP untuk kontribusinya bagi Ekonomi Islam pada tahun 1990.
Dari Nigeria, Syaikh Ahmad Lemu, Ketua Dewan Pembina di Komisi Kantor Islamic Relief, juga menerima penghargaan bergengsi KFIP di tahun 2014.
Sekilas tentang Zakir Naik
Lahir pada bulan Oktober 1965, Dr Zakir Naik, seorang pembicara publik India pada subjek Islam dan perbandingan agama, adalah pendiri dan presiden dari Yayasan Riset Islam (IRF).
Ia mendirikan saluran TV Perdamaian, yang diklaim sebagai satu-satunya saluran levisi tdi dunia yang mengkhususkan diri dalam perbandingan agama.
Dr. Naik, yang kadang-kadang disebut sebagai televangelis, telah menulis buku tentang Islam dan perbandingan agama, seperti Konsep Allah di berbagai Agama dan Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Modern: Kompatibel atau tidak kompatibel?
Pada tahun 1991, Dr. Naik mulai bekerja di bidang dakwah; ia pernah berkata bahwa ia terinspirasi oleh Ahmed Deedat, seorang pengkhotbah Islam, setelah bertemu dengannya di tahun 1987.[af/onislam]